Pihak kepolisian masih mengusut penembakan yang menyebabkan salah satu warga, Armanto Damopolii, tewas saat konflik pemasangan patok wilayah di perkebunan Bolingongot, Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut). Anak Armanto Damopolii meminta secara khusus kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar kasus tersebut diusut.
Pernyataan itu disampaikan Tasya Damopolii, anak tertua Armanto Damopolii, melalui unggahan video di media sosial (medsos). Dalam video yang beredar itu, dia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas kasus ini. Tak hanya itu, Tasya juga meminta bantuan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
"Kapolri yang terhormat, kami ini anak almarhum Armanto Damopolii menuntut keadilan untuk ayah kami yang ditembak pada tanggal 27 September 2021 di lokasi perusahaan BDL," kata Tasya Damopolii, anak sulung Armanto Damopolii, didampingi ketiga adiknya dalam video tersebut, Minggu (17/10/2021).
"Pak Presiden Joko Widodo, kami minta keadilan. Mohon dibantu," lanjutnya.
Untuk diketahui, konflik batas wilayah itu terjadi pada Senin (27/9) siang, sesaat seusai pemasangan patok di lokasi tersebut. Terdapat lima korban dalam konflik tersebut, empat mengalami luka-luka dan satu korban meninggal dunia.
Adapun korban luka-luka terdiri atas tiga penjaga lokasi perusahaan dan satu warga Desa Toruakat. Sedangkan satu korban yang meninggal dunia merupakan warga Desa Toruakat.
Konflik diduga melibatkan penjaga lokasi perusahaan dengan masyarakat Desa Toruakat, Kabupaten Bolmong. Jules mengatakan, akibat masalah tersebut, saat ini pengamanan di lokasi diperketat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(maa/maa)