Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan situasi pandemi COVID-19 di Jakarta semakin baik. Hal ini dibuktikan melalui penambahan kasus Corona yang rata-rata 100 orang per hari.
"Di Jakarta sejauh ini terus menurun ya, hari ini ada 124 (orang), jadi situasinya terus membaik," kata Riza kepada wartawan, Minggu (17/10/2021).
Riza juga mengatakan kondisi ini didukung oleh penurunan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit COVID-19. Tercatat, saat ini BOR isolasi di RS COVID-19 sekitar 7 persen dan ICU 16 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat tidur 364, yang terpakai 7 persen, (artinya) turun, ICU turun lagi jadi 16 persen atau 151 tempat tidur terpakai," terangnya.
Terakhir, Riza memaparkan capaian program vaksinasi COVID-19 di Jakarta tembus 10,7 juta orang untuk dosis pertama. Sementara itu, ada 8,1 juta warga yang telah divaksinasi dosis kedua.
"Jadi dosis satu dan dua sudah 18,8 juta, insyaallah dalam waktu dekat kita akan mencapai target 11.426.456," jelasnya.
Berikut data penambahan kasus harian COVID-19 di Jakarta dalam seminggu terakhir merujuk data corona.jakarta.go.id:.
10 Oktober 2021: 140 kasus
11 Oktober 2021: 41 kasus
12 Oktober 2021: 143 kasus
13 Oktober 2021: 278 kasus
14 Oktober 2021: 113 kasus
15 Oktober 2021: 124 kasus
16 Oktober 2021: 154 kasus
Dinas Kesehatan DKI sebelumnya mengakui ada peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 harian. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan hal itu dampak dari upaya penemuan kasus atau active case finding (ACF).
"Kami secara aktif melakukan screening PCR di lokasi berisiko tinggi, yaitu RT zona merah/oranye/kuning, pada populasi tertutup (closed population) di daerah transmisi kasus tinggi zona RT tersebut, seperti di sekolah, panti asuhan, perkantoran, asrama, mal, dan lain-lain," kata Widyastuti dalam keterangannya pada Kamis (14/10).
Widyastuti juga menjelaskan rasio tracing juga ditingkatkan. Per 12 Oktober, misalnya rasio tracing di Jakarta sebesar 12,63.
Itu artinya, Dinkes DKI melakukan tes PCR kepada 13-14 orang yang memiliki kontak erat bersama satu kasus positif. Meskipun terjadi peningkatan kasus di Jakarta, Dinkes menegaskan angka kematian tetap melandai.
"Meskipun ada sedikit peningkatan kasus di Jakarta, tapi perlu saya garis bawahi di sini bahwa angka kematian tetap rendah. Pada 13 Oktober, nol kematian. Lalu, tanggal 12 Oktober 1 kematian. Vaksinasi dan deteksi dini cukup berperan dalam menekan angka kematian," ucapnya.
(taa/knv)