MPR Gelar Bincang Kebangsaan, Masyarakat Bisa Beri Masukan Sampai Curhat

MPR Gelar Bincang Kebangsaan, Masyarakat Bisa Beri Masukan Sampai Curhat

Inkana Putri - detikNews
Sabtu, 16 Okt 2021 23:04 WIB
Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah
Foto: MPR
Jakarta -

Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR Siti Fauziah menggelar Bincang Kebangsaan perdana bersama Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz di Bogor, Jawa Barat.

Siti menjelaskan Bincang Kebangsaan merupakan kegiatan baru MPR, yang membahas soal masalah kebangsaan, termasuk nilai luhur bangsa dalam Empat Pilar MPR. Berbeda dengan sosialisasi, Bincang Kebangsaan akan digelar dalam suasana yang lebih informal dan tidak kaku, serta lebih ringan dan cair.

"Kegiatan Bincang Kebangsaan hari ini merupakan kegiatan perdana. Konsep kegiatan ini adalah berbincang dengan narasumber dalam suasana yang lebih santai," kata Siti dalam keterangannya, Sabtu (16/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menjelaskan selama ini penanaman nilai-nilai luhur bangsa banyak dilakukan dalam forum resmi dan formal. Hal ini kerap kali menimbulkan suasana tegang.

"Dengan Bincang Kebangsaan, kita ingin mengajak masyarakat memahami nilai-nilai kebangsaan, tugas dan wewenang MPR, dalam suasana yang lebih rileks dan santai serta tidak menegangkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Wanita yang akrab disapa Bu Titi ini mengatakan Bincang Kebangsaan akan membicarakan berbagai masalah kebangsaan seperti masalah momentum Sumpah Pemuda, Pancasila, Hari Pahlawan dan lainnya. Melalui Bincang Kebangsaan, pihaknya juga ingin menumbuhkan semangat kebangsaan.

"Karena itu MPR melaksanakan kegiatan Bincang Kebangsaan yang lebih rileks dan santai untuk mengurangi formalitas itu. Bincang Kebangsaan ini membuka usulan, masukan, dan pemikiran bahkan curhat dari masyarakat," imbuhnya.

Dalam Bincang Kebangsaan, lebih lanjut Siti menyampaikan para audience yang menjadi peserta disebut sebagai sahabat kebangsaan. Dengan demikian, mereka dapat lebih dekat dan merasa terbuka.

"Dengan sebutan sahabat kebangsaan, kita mencoba untuk lebih mendekatkan dan merangkul masyarakat. Sebutan sahabat terasa lebih dekat dan terbuka. Dengan demikian suasana dalam Bincang Kebangsaan lebih cair dan santai," tuturnya.

Meski dalam format santai, Siti menyampaikan hal ini tidak mengurangi makna dan tujuan dari kegiatan Bincang Kebangsaan. Ia mengatakan pesan inti dari kegiatan ini dapat tersampaikan kepada masyarakat, terutama soal penanaman nilai-nilai luhur bangsa.

"Narasumber anggota MPR tetap menyampaikan materi, namun terbuka untuk masukan, usulan, pikiran, dan curhat dari sahabat kebangsaan. Apapun bisa disampaikan kepada narasumber dan pihak MPR," terangnya.

Ia menyampaikan berbagai masukan, usulan, pikiran, dan curhat masyarakat penting bagi MPR. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan metode dan strategi penyampaian dan internalisasi nilai-nilai kebangsaan.

"MPR akan terus menanamkan dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang terangkum dalam Empat Pilar MPR dengan cara sedekat mungkin dan masuk ke semua lapisan masyarakat," pungkasnya.

(fhs/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads