4 Fakta Pilu 3 Warga Bali Seda Akibat Lindu

Round-Up

4 Fakta Pilu 3 Warga Bali Seda Akibat Lindu

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Okt 2021 21:03 WIB
Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021).
Kerusakan yang timbul akibat gempa terjadi di Bali. (Antara Foto//Fikri Yusuf)
Jakarta -

Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,8 mengguncang Karang Asem, Bali, saat hari masih gelap. Gempa yang melanda Pulau Dewata itu hingga merenggut nyawa sejumlah orang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa lokasi gempa terjadi pada Sabtu (16/10/2021), pukul 03.18 WIB. Titik koordinat gempa di Karang Asem berada di 8,32 Lintang Selatan dan 1115,45 Bujur Timur.

"Pusat gempa berada di darat 8 km barat laut Karangasem," tulis BMKG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titik gempa yang merenggut sejumlah nyawa warga Bali ini berada di kedalaman 10 Km. Gempa dirasakan dalam skala IV MMI di Denpasar, IV Karangasem, IV Lombok Utara, III Lombok Timur, III Lombok Barat , III Lombok Tengah, dan III Mataram.

Dalam skala MMI, kategori III berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah, getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sementara IV MMI berati jika siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

ADVERTISEMENT
Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021).Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021). (Antara Foto//Fikri Yusuf)

Berikut sejumlah fakta gempa yang melanda Bali hingga merenggut nyawa warga:

Rumah Rusak-Orang Tertimbun Longsor

Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 di Karangasem, Bali dirasakan kuat. Gempa dilaporkan merusak sejumlah rumah dan ada korban jiwa karena tertimbun longsor.

"Gempa ini menimbulkan kerusakan bangunan rumah di berbagai tempat di Kabupaten Karangasem dan sekitarnya. Gempa Rendang Karangasem ini tidak hanya berdampak menimbulkan kerusakan bangunan rumah, tetapi gempa juga memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall) di beberapa tempat," ucap Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Daryono, dalam keterangannya, Sabtu (16/10).

Menurut Daryono, gempa menyebabkan terjadinya longsor di kawasan pegunungan yang terdapat bukit dan tebing curam. Dilaporkan, longsor dan runtuhan batu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

"Dampak ikutan gempa kuat berupa longsoran dan runtuhan batu lazim terjadi, sehingga efek topografi semacam ini patut diwaspadai saat dan pasca gempa. Dampak ikutan yang dipicu gempa ini dilaporkan menyebabkan korban jiwa akibat tertimbun tanah longsor di Desa Trunyan, Kintamani," katanya.

Gempa itu disebut jenis gempa dangkal aktifitas sesar aktif di wilayah Rendang Karangasem. Usai gempa utama, terjadi beberapa kali gempa susulan.

"Hingga pukul 7.30 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 3 aktivitas gempa susulan (aftershock) magnitudo 3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI), magnitudo 2,7 dan magnitudo 1,7 yang terjadi pada pukul 3.52 WIB," katanya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

3 Orang Tewas-7 Patah Tulang

Sebanyak tiga orang seda atau meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 4,8 yang terjadi Karangasem. Selain meninggal dunia, sebanyak tujuh orang juga mengalami patah tulang.

"Korban jiwa di Kabupaten Bangli 2 orang meninggal dunia. Kabupaten Karangasem 1 orang meninggal dunia, 7 orang patah tulang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin kepada detikcom, Sabtu (16/10).

1 orang meninggal dunia di Kabupaten Karangasem masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan. Evakuasi juga masih menunggu tim search and rescue (SAR). Sementara tujuh orang yang patah tulang sudah berhasil dievakuasi ke Puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem.

Pilu Ayah Kenang Kepergian Anak

Seorang bocah bernama Lionel Adi Putra (8) meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 4,8 menerjang Bali. Siswa sekolah dasar (SD) kelas II itu tewas akibat tertimbun bukit longsor di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Jenazah Lionel dimakamkan di Pemakaman Islam Panjer, tepatnya di Jalan Waturenggong, Denpasar. Lionel dikuburkan sekitar pukul 13.45 WITA.

Potret kerusakan akibat gempa Magnitudo 4,8 di Bali.Potret kerusakan akibat gempa Magnitudo 4,8 di Bali. (Dok. BPBD Bali)

"Ini anak pertama dari tiga bersaudara, umurnya baru 8 tahun," kata sang ayah, Dede Solihin Adi Putra, kepada wartawan seusai penguburan jenazah anaknya, Sabtu (16/10).

Lionel merupakan anak pertama pasangan Dede dan Putu Wahyuni. Sebelum dikuburkan, jenazah terlebih dahulu dimandikan dan disalatkan di Masjid An-Nur Denpasar, oleh pihak keluarga dan kerabatnya.

Dede sempat menceritakan tentang peristiwa gempa yang terjadi dan menimpa keluarganya itu. Rumahnya di Desa Trunyan memang berada di dekat bukit. Sekitar pukul 04.00 WITA, bukit tersebut hendak runtuh akibat gempa.

"Kurang dari semenit langsung longsor. Kami lagi tidur langsung melarikan diri, tapi nggak sempat. Mau lari ke danau juga nggak sempat. Langsung longsor dari belakang," terang Dede.

"Kami enam orang selamat, dua meninggal, termasuk anak saya. Almarhum sama bibinya mau menyelamatkan diri tapi kena reruntuhan (dan akhirnya meninggal)," kisahnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

2 Korban Gempa Selamat

Dua orang korban gempa di Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, selamat meski sempat tertimbun reruntuhan. Kedua orang tersebut adalah Ni Made Mudawati (50) dan Putu Novita Sari (18).

"Benar (dua orang yang selamat meski sempat tertimbun)," kata Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli, I Ketut Agus Sutapa, kepada detikcom, Sabtu (16/10).

Petugas dan warga mengamati rumah yang rusak tertimbun longsoran bukit akibat gempa di kawasan Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali, Sabtu (16/10/2021). Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR yang terjadi di darat pada jarak delapan kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km pada Sabtu (16/10) pukul 04.18 Wita mengakibatkan sejumlah bangunan di Bali rusak dan tiga orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR yang terjadi di darat pada jarak delapan kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km pada Sabtu (16/10) pukul 04.18 Wita mengakibatkan sejumlah bangunan di Bali rusak dan tiga orang meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp)

Berdasarkan laporan BPBD Provinsi Bali, kedua korban ini mengalami luka. Ni Made Mudawati mengalami luka berat dan Putu Novita Sari mengalami lika ringan.

Agus menjelaskan sebenarnya ada delapan korban longsor bukit di Desa Terunyan. Selain Ni Made Mudawati dan Putu Novita Sari, ada Ni Kadek Wahyu (25), Lionel Adi Putra (8), Dede Solikin Adi Putra (28), Ni Putu Wahyuni (28), Devina (4) dan bayi berusia 4 bulan yang belum diketahui identitasnya.

Dari delapan orang tersebut, sebanyak empat orang tertimbun. Mereka adalah Ni Made Mudawati, Putu Novita Sari, Ni Kadek Wahyuni, dan Lionel Adi Putra. Sementara itu, empat lainnya, yakni Dede Solikin Adi Putra, Ni Putu Wahyuni, Devina (4), dan bayi berusia 4 bulan, tidak tertimbun sehingga dapat melakukan evakuasi secara mandiri.

Dari empat orang yang tertimbun, dua orang, yakni Ni Made Mudawati dan Putu Novita Sari, selamat. Sedangkan dua sisanya, yakni Ni Kadek Wahyu dan Lionel Adi Putra, dipastikan meninggal dunia.

"(Yang korban longsor) delapan jiwa dalam satu keluarga. Empat bisa evakuasi mandiri, empat lagi tertimbun," jelas Agus Sutapa.

Halaman 2 dari 3
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads