Ada apa di tanggal 14 Oktober? Hari ini adalah Hari Penglihatan Sedunia. Setiap tahunnya, tanggal 14 Oktober diperingati dan mengangkat tema yang berbeda.
Untuk mengenal lebih jauh ada apa di tanggal 14 Oktober, detikcom sudah merangkum sejarah hingga serba-serbinya. Mari simak uraian berikut ini.
Ada Apa di Tanggal 14 Oktober: Peringatan Hari Penglihatan Sedunia
Ada apa di tanggal 14 Oktober? Melansir dari berbagai sumber, tanggal 14 Oktober diperingati sebagai hari penglihatan sedunia. Peristiwa ini kian diperingati karena masih banyak penduduk dunia yang mengalami gangguan penglihatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui peringatan ini, masyarakat diminta untuk sadar sekaligus peduli dalam menjaga kesehatan mata. Pemerintah pun meminta masyarakat agar sebisa mungkin mencegah gangguan penglihatan.
Sejalan dengan peringatan ada apa di tanggal 14 Oktober, masyarakat juga didorong untuk melakukan deteksi dini terhadap gangguan penglihatan. Dengan begitu, harapannya masyarakat bisa meningkatkan kesadarannya terhadap efek pajanan radiasi gadget yang terlalu lama. Hal ini penting dilakukan khususnya pada anak-anak.
Ada Apa di Tanggal 14 Oktober: Tema Tahun Ini
Untuk memeriahkan ada apa di tanggal 14 Oktober, tahun ini tema yang diangkat di Hari Penglihatan Sedunia adalah 'Sayangi Mata Kita'. Berangkat dari tema itu, pemerintah melakukan upaya untuk menanggulangi gangguan mata.
Untuk memperingati ada apa di tanggal 14 Oktober, langkah yang sudah diambil pemerintah seperti meningkatkan kampanye dan edukasi kesehatan melalui CERDIK, PATUH dan LIHAT. Dalam pelaksanaannya, pemerintah memanfaatkan teknologi melalui Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan (SIGALIH) juga Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM).
Katarak Penyebab Utama Gangguan Mata di Indonesia
Pertanyaan ada apa di tanggal 14 Oktober sudah terjawab, yakni sebagai hari penglihatan sedunia. Selanjutnya, mari bahas pula informasi relevan yang berkaitan dengan hari penglihatan sedunia.
Merujuk situs Kemenkes, gangguan mata mayoritas disebabkan oleh katarak. Kemenkes mencatat, 81,2% penduduk mengalami katarak, sehingga penglihatannya pun ikut terganggu.
Penyebab lain gangguan mata yakni refraksi atau glaukoma seperti kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes. Berkenaan dengan ada apa di tanggal 14 Oktober, Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Aldiana Halim menyebutkan orang yang mengalami katarak treatment-nya efektif jika dioperasi. Dengan begitu, kemungkinan besar mereka bisa kembali melihat.
"Kalau seandainya katarak 81,2% setengahnya bisa kita tangani, nanti prevalensi gangguan penglihatan akan turun secara signifikan. Tapi sebetulnya kita harus berfokus pada katarak, kita harus berusaha bagaimana orang katarak ini bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak sehingga penglihatannya akan kembali," kata Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Aldiana Halim.
Informasi ada apa di tanggal 14 Oktober sudah diketahui. Serba-serbi Hari Penglihatan Sedunia berikutnya dapat disimak di halaman selanjutnya.
Ada Apa di Tanggal 14 Oktober: Berawal Dari Program WHO dan IAPB
Hari penglihatan sedunia awalnya diinisiasi oleh International Agency for the Preventation of Blindness (IAPB). Awalnya, inisiatif ini menjadi program bersama World Health Organization (WHO) dan IAPB. Kini, hari penglihatan sedunia menjadi hari besar internasional yang setiap tahunnya diperingati.
Dalam memeriahkan hari penglihatan sedunia, World Sight Day (WSD) dan IAPB mendorong masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan mata. Hal itu dikarenakan kesehatan mata berkaitan erat dengan pendidikan, pekerjaan, kualitas hidup hingga kemiskinan.
Masyarakat pun diharapkan bisa membantu pemerintah dan institusi terkait dalam mendukung kesehatan mata. IAPB juga menekankan semua orang berharga, sehingga kesehatan mata perlu dijaga.
Khusus memperingati ada apa di tanggal 14 Oktober, tahun ini IAPB bekerja sama dengan anggota terkait guna menyelenggarakan acara global hari penglihatan sedunia. Masyarakat seluruh dunia diminta berpartisipasi dengan menuliskan surat dan bercerita tentang perayaan tahun ini.