Guru SMA di Sulut Bantah Lecehkan Siswi, Disdik Serahkan ke Polisi

Guru SMA di Sulut Bantah Lecehkan Siswi, Disdik Serahkan ke Polisi

Trisno Mais - detikNews
Rabu, 13 Okt 2021 14:35 WIB
A young woman protects herself by hand
Ilustrasi pelecehan (Foto: dok. iStock)
Manado -

Oknum guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), inisial MMT membantah video viral yang menyebut dirinya telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswi. Dinas Pendidikan (Disdik) Sulut menyerahkan kasus ini ke polisi.

"Tidak benar. Soalnya, kalau mau dilihat di foto itu, kita pe tangan nda (saya punya tangan tidak memegang) atau menyentuh. Kita pe tangan (tangan saya) di meja, kemudian di atas tangan dia (siswa)," kata MMT kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).

Disdik Sulut sudah memeriksa MMT terkait video viral pelecehan siswi. Terkait bantahan yang dikeluarkan MMT, Disdik Sulut menyerahkannya kepada polisi yang sudah menerima laporan kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah begitu, nanti torang (kami) serahkan ke yang berwenang. Kuncinya siswa kan masih trauma. Jadi nanti mau klarifikasi ke orang tua siswa. Namanya begitu pasti dia (guru MMT) mengelak," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulut Grace Punuh dalam keterangan terpisah.

Grace mengaku pihaknya tak mau berspekulasi terkait duduk persoalan masalah ini. Hanya, pihaknya akan memanggil orang tua siswa untuk meminta keterangan korban.

ADVERTISEMENT

"Nanti mau, panggil orang tua siswa. Kalau pihak guru, pasti mengelak. Jadi tindak lanjut nanti kami panggil orang tua. Karena yang tahu dia pegang atau tidak kan siswa," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (Kecabdis) Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara Max Lengkong menambahkan, sebelumnya, pihak dinas telah memanggil beberapa saksi serta pelaku. Dari keterangan saksi, mereka membenarkan bahwa guru tersebut melakukan pelecehan seksual.

"Kami sudah wawancara terhadap siswa yang berada di situ, satu siswa kami wawancara, dijelaskan kalau dia yang mengambil foto. Keterangan siswa yang bersangkutan bahwa kejadian itu terjadi pada 27 September. Itu juga dibenarkan oleh pelaku," kata Max.

Max mengatakan, pelaku saat di BAP membantah melakukan aksi pelecehan. Tapi kata dia, foto yang viral itu diakui adalah wajah pelaku.

"Setelah di berita acara pemeriksaan (BAP) hasil pemeriksaan didapati bahwa jawaban dari beliau rata-rata ditolak bahwa dia melakukan pelecehan terhadap siswa seperti yang diberitakan. Tapi intinya dia mengakui bahwa foto yang beredar itu adalah betul wajahnya. Tetapi beliau tidak mengakui bahwa dia sedang melakukan perbuatan yang tercela dalam arti memegang salah satu alat vital seorang siswa," jelasnya.

Meski begitu, dia tetap menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Cuma intinya, apa pun yang dilakukan oleh, yang bersangkutan lakukan, benar atau salah, itu akan dibuktikan dalam tahapan penyelidikan oleh pihak yang berwajib," kuncinya.

Simak juga 'Cabuli Belasan Santri, Pengasuh Ponpes di Ogan Ilir Diciduk Polisi':

[Gambas:Video 20detik]



(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads