LBH Makassar Jawab Sebab 3 Anak Diduga Diperkosa Ayah Batal Diperiksa Dokter

LBH Makassar Jawab Sebab 3 Anak Diduga Diperkosa Ayah Batal Diperiksa Dokter

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 13 Okt 2021 12:56 WIB
Makassar -

LBH Makassar mengungkap sebab 3 anak yang diduga menjadi korban pemerkosaan ayahnya di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel), batal diperiksa dokter kandungan. LBH Makassar selaku pendamping hukum pelapor dan korban menegaskan pemeriksaan kepada korban harus memenuhi prinsip perlindungan anak.

"Perkara harus dibuka dengan cara-cara yang memenuhi/menjamin prinsip perlindungan anak. Kami harus memastikan bagaimana kondisi para anak saat ini untuk siap mengikuti proses pemeriksaan," ujar Ketua Divisi Perempuan Anak dan Disabilitas LBH Makassar Resky Pratiwi dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (13/10/2021).

Resky melanjutkan salah satu cara yang dilakukan agar anak-anak siap menjalani proses pemeriksaan ialah kembali melakukan asesmen psikologis untuk melihat kondisi dan kesiapan para anak menjalani pemeriksaan kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, LBH Makassar menilai pemeriksaan secara fisik tidak bisa langsung dilakukan ke 3 anak tersebut. Sebabnya, Polri belum membuka kasus ini untuk diselidiki.

"Jadi belum jelas dalam rangka apa pemeriksaan fisik para anak dilakukan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Resky menegaskan yang terpenting ialah agar Polri kembali membuka kasus ini tanpa menunggu adanya bukti baru. Terlebih, ada temuan fakta organ intim para anak mengalami luka.

Resky lalu menyinggung penghentian penyelidikan yang dilakukan dengan cacat prosedur dan terkesan terlalu terburu-buru.

"Hal itu mengakibatkan berkas perkara penyelidikan menjadi lemah dan semestinya dikoreksi. Bahkan di dalam penyelidikan, penyidik mengabaikan keterangan para anak yang diterangkan psikiater dalam VeP," ungkapnya.

LBH Makassar selaku pendamping hukum korban pada gelar perkara di Mapolda Sulsel 6 Maret 2020 lalu sudah menyerahkan bukti-bukti seperti foto, salinan rujukan dokter yang berisi diagnosa child abuse, dan laporan asesmen psikolog anak yang menerangkan anak menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang dialami yang dilakukan terlapor.

"Semestinya tim Mabes Polri juga memeriksa bukti ini,"tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi mengatakan tiga anak di Lutim, Sulsel, yang diduga diperkosa ayah mereka batal menjalani pemeriksaan di dokter kandungan. Polisi mengatakan ibu dari tiga terduga korban membatalkan rencana pemeriksaan tersebut.

Awalnya, polisi menjelaskan, tim supervisi dari Bareskrim Polri mendapat saran dari dokter spesialis anak di RS Vale Sorowako, Imelda, untuk memeriksakan kandungan ketiga anak tersebut untuk membuktikan dugaan pemerkosaan. Imelda adalah dokter yang pernah memeriksa ketiga anak tersebut dan menemukan adanya peradangan di vagina dan dubur.

"Pada 31 Oktober 2019, tim penyidik atau tim supervisi mendapatkan informasi pada tanggal tersebut Saudara RS telah melakukan pemeriksaan medis terhadap ketiga anaknya di RS Vale Sorowako. Kemudian informasi ini didalami oleh tim supervisi dan asistensi. Tim menginterview dr Imelda, spesialis anak di RS Vale Sorowako yang memeriksa pada 31 Oktober 2019," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

Hal itu dia sampaikan kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/10/2021). Rusdi melaporkan hasil pemeriksaan terkini tim Biro Wassidik Bareskrim Polri terkait kasus 'ayah perkosa 3 anak' yang disorot publik.

"Di-interview tanggal 11 Oktober 2021 dan didapati keterangan bahwa terjadi peradangan di sekitar vagina dan dubur sehingga ketika dilihat ada peradangan pada vagina dan dubur, diberikan obat antibiotik dan paracetamol, obat nyeri. Disarankan pada orang tua korban dan tim supervisi untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter kandungan," sambung Rusdi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads