Waspada! NII Rekrut Warga Lewat Pengajian

Waspada! NII Rekrut Warga Lewat Pengajian

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 11 Okt 2021 14:33 WIB
Staf Khusus Menteri Agama Mohammad Nuruzzaman
Staf Khusus Menteri Agama Mohammad Nuruzzaman (Foto: Dok. Kemenag)
Jakarta -

Sejumlah masyarakat di Garut, Jawa Barat dikabarkan direkrut masuk dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII). Kementerian Agama (Kemenag) akan mengkaji aktivitas rekrutmen NII dan mendampingi korban baiat NII di Garut.

Rekrutmen yang diduga dilakukan organisasi NII itu antara lain dilakukan melalui bentuk pengajian. Adapun doktrin NII misalnya menganggap NKRI tidak sesuai dengan ajaran Islam (thogut).

Staf Khusus Menteri Agama Mohammad Nuruzzaman mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim Badan Litbang dan Diklat untuk berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Barat melakukan kajian terkait aktivitas rekrutmen NII dalam pengajian masyarakat di Garut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memang mendapat informasi terkait rekrutmen itu, dan polanya melalui pengajian. Ini sedang kita kaji dan dalami," kata Nuruzzaman dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/10/2021).

"Hasil kajian ini nantinya akan disampaikan juga kepada Polri, Kemendagri, dan Kemenko Polhukkam untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangannya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Kemenag juga akan melakukan pendampingan kepada sejumlah masyarakat yang telah menjadi korban baiat. Kemenag akan memberikan edukasi dan pencerahan terkait relasi agama dan negara, serta pentingnya penguatan moderasi beragama bagi korban baiat.

"Kita akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang menjadi korban baiat. Mereka tentu perlu mendapat pencerahan tentang relasi agama dan negara, serta penguatan moderasi beragama," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan Kemenag berupaya dalam penguatan moderasi beragama yang saat ini menjadi salah satu program prioritas. Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berdasarkan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

"Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama," tutur Nuruzzaman.

"Setidaknya ada empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, serta penerimaan terhadap tradisi. Ini yang akan kita kuatkan," sambungnya.

Sebelumnya, sebanyak 59 warga Garut, Jawa Barat (Jabar), diduga dibaiat oleh aliran sesat Negara Islam Indonesia (NII) dengan didoktrin menyebut pemerintah RI thogut. Polri menjelaskan polisi bersama Pemda Garut dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

"Jadi untuk masalah itu Polres Garut, Pemda Garut, MUI Garut telah turun ke lapangan untuk menyelidiki kasus tersebut," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).

Lihat juga video 'Puluhan Warga Garut Ngaku Dibaiat Aliran Sesat NII':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya halaman berikutnya.

Rusdi mengatakan pihaknya masih mendalami apakah mereka benar-benar dibaiat oleh NII. Pasalnya, polisi juga menduga aliran pembaiatan yang dimaksud hanya ajaran di masjid setempat.

"Apakah memang terjadi pembaiatan atau hanya ajaran-ajaran, aliran-aliran agama tertentu pada masjid di Kecamatan Sukamentri yang mengajarkan ajarannya kepada beberapa anak didiknya," tuturnya.

"Ini sedang didalami. Apakah memang betul-betul pembaiatan oleh NII atau memang ajaran daripada aliran-aliran yang ada di agama. Ini masih didalami," sambung Rusdi.

Sebelumnya, puluhan warga Garut dikabarkan dibaiat untuk masuk aliran sesat NII. Hal tersebut terungkap setelah beberapa di antara mereka menyuarakan hal tersebut. Salah satunya seorang remaja yang mengaku kepada orang tuanya bahwa mereka ikut aliran NII.

Orang tua yang cemas kemudian melaporkan hal tersebut ke perangkat desa setempat. Setelah didata, ternyata ada 59 orang yang diduga sudah dibaiat masuk NII di wilayah tersebut.

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana mereka dibaiat hingga apa saja yang harus dilakukan setelah masuk NII. Namun, salah satu kejanggalannya adalah mereka menganggap pemerintah RI sebagai thogut.

Halaman 2 dari 2
(yld/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads