Selanjutnya, Ridho mengatakan dualisme ini memang terjadi di beberapa DPD (dewan pengurus daerah) Partai Ummat. Dia mengatakan dualisme itu tumbuh diakibatkan antusiasme masyarakat awal yang ingin bergabung ke Partai Ummat.
"Ya dualisme ini saya luruskan dulu ya. Detailnya seperti ini, dualisme ini sebenarnya terjadi di beberapa DPD, tingkat kabupaten/kota. Dan sebenarnya minor untuk ukuran 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Mungkin hanya berapa persen, kecil ya, satu digit," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu asal muasalnya dari mana, dari antusiasme masyarakat di awal ketika ingin bergabung, ketika mendengar Partai Ummat akan dideklarasikan. Pada berdatangan, ada yang datang langsung bahwa satu gerbong, ada yang langsung datang satu gerbong utuh dalam satu DPD yang sama. Itulah awal mula dualisme," tambahnya.
(azh/dnu)