Saling Iri Bikin Pasar Miliaran Rupiah Terbengkalai di Jambi

Round-Up

Saling Iri Bikin Pasar Miliaran Rupiah Terbengkalai di Jambi

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 22:04 WIB
Pasar di Jambi terbengkalai (Ferdi-detikcom)
Pasar di Jambi terbengkalai (Ferdi/detikcom)
Jakarta -

Pasar Rakyat di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang dibangun dengan anggaran Rp 4 miliar, kini terbengkalai. Pemkab Tanjung Jabung barat, Jambi, lalu menepis kabar bahwa pasar itu terbengkalai, Pemkab menilai pedagang disebut saling iri sehingga pasar tersebut masih belum ditempati.

Semula pasar yang dibangun dengan APBN melalui dana alokasi khusus (DAK) itu tak kunjung ditempati oleh pedagang meski telah tuntas dibangun.

Pantauan detikcom di pasar yang berlokasi di Parit I Kuala Tungkal ini sama sekali tak berpenghuni. Tampak banyak kotoran di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lapak-lapak yang dibuat untuk pedagang berjualan hasil laut dan sayuran juga terlihat berdebu dan dipenuhi kotoran hewan. Sejak dibangun pada 2019, proyek pasar ini diharapkan bisa dipakai pedagang.

Namun pasar yang dinilai sebagai contoh pasar modern ini malah tak sesuai dengan keinginan pedagang hingga akhirnya pasar tersebut terbengkalai. Bagian depan Pasar Rakyat ini terlihat tak terawat dan dipenuhi rumput liar.

ADVERTISEMENT

"Ya gimana kami mau nempati, lapak-lapak yang disediakan di pasarnya itu juga tidak sesuai. Harusnya pemerintah tegas lah untuk menjadikan pasar ini sebelumnya, kalau sesuai nggak apa, ini tidak sesuai. Kini kan mubazir jadinya tidak terurus," kata salah satu pedagang yang berjualan di sekitar pasar, Abdullah, Jumat (8/10/2021).

Pasar di Jambi terbengkalai (Ferdi-detikcom)Pasar di Jambi terbengkalai. (Ferdi/detikcom)

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Pedagang lainnya, Udin, mengaku para pedagang sebenarnya mau menempati pasar itu jika kondisinya layak. Dia meminta Pemkab Tanjung Jabung Barat mengecek dan merenovasi pasar itu agar layak ditempati.

"Kami mau lah sebenarnya untuk mengisi tempat-tempat di pasar yang telah disediakan pemerintah. Tetapi lihatlah dulu bapak bupati yang sekarang, Bapak Anwar Sadat, cek dulu lokasi pasarnya layak dak (tidak), kalau layak sesuai harapan pedagang mungkin mau lah pindah, ini dak pernah lihat pasarnya," ujar Udin.

Pasar di Jambi terbengkalai (Ferdi-detikcom)Pasar di Jambi terbengkalai. (Ferdi/detikcom)

Para pedagang saat ini berjualan di lahan yang tak jauh dari bangunan Pasar Rakyat. Pasar yang dihuni pedagang itu dibuat sendiri oleh para pedagang meski masih berada di lahan Pemda.

"Kami biarlah di sini dulu, di lokasi pasar yang lama, lapak yang kami buat sesuai juga. Kalau di situ dak sesuai. Jadi seperti mubazir dak terawat, terbengkalai," kata Udin.

Pemkab Salahkan Pedagang Saling Iri Picu Pasar Terbengkalai

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, buka suara soal Pasar Rakyat Kuala Tungkal senilai Rp 4 miliar yang tak terawat. Pemkab menyalahkan para pedagang yang saling iri sehingga pasar masih belum ditempati.

"Jadi itu bukan terbengkalai ya, itu hanya persoalan waktu saja karena kan masalahnya masih ada pedagang di sekitaran sana yang belum mau pindah. Ya padahal ada pedagang yang mau pindah, pedagang lain iri-irian. Jadi ya begitu, kalau terbengkalai nggak lah," kata Kadiskoperindag Tanjung Jabung Barat, Syafriwan, kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).

Bangunan yang didirikan di tanah Pemkab itu awalnya ditujukan agar pasar di Tanjung Jabung Barat lebih tertata dan bersih. Dia mengatakan para pedagang di sekitar pasar belum mau dipindah ke dalam pasar yang lebih modern.

Pasar di Jambi terbengkalai (Ferdi-detikcom)Pasar di Jambi terbengkalai (Ferdi/detikcom)

"Biaya sewa tidak ada dan hanya diminta biaya retribusi saja sesuai peraturan pemerintah ya kan. Biaya retribusi itu kan melihat lapaknya juga, kalau lapak biasa cuma dikenai biaya Rp 1.500 per hari," ujar Syafriwan.

Dia mengatakan Pemkab Tanjung Jabung Barat sedang berupaya merayu pedagang agar mau pindah ke dalam pasar yang baru. Menurutnya, Bupati Tanjung Jabung Barat siap berdiskusi jika ada para pedagang merasa kondisi pasar tidak layak.

"Bapak Bupati sudah sepakat kok akan selesaikan masalah itu, nantinya kita harapkan pedagang mau pindah ke pasar yang sudah disediakan pemerintah. Kalau pedagang tidak mau, karena alasannya tidak sesuai, jadi sesuainya itu yang kayak mana, yang model apa, tidak mungkin harus sesuai ukuran yang ada. Itu kan lebih rapi dan tertata yang sudah dibangun," ujar Syafriwan.

Pantauan detikcom, pasar yang dibangun dengan APBN melalui dana alokasi khusus (DAK) itu tampak terbengkalai. Banyak kotoran hewan di dalam pasar yang menelan anggaran Rp 4 miliar tersebut.

Bagian depan Pasar Rakyat terlihat jorok. Debu menempel di dinding dan banyak rumput liar tumbuh di sekitar bangunan. Sejumlah pedagang mengaku ogah pindah ke dalam pasar karena merasa kondisi pasar tidak layak.

Halaman 2 dari 3
(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads