Seperti Fadli Zon, Dulu Abu Bakar Baasyir Minta Densus Dibubarkan

Seperti Fadli Zon, Dulu Abu Bakar Baasyir Minta Densus Dibubarkan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 14:57 WIB
Abu Bakar Baasyir
Ilustrasi Abu Bakar Baasyir (Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Kompolnas menyebut narasi anggota DPR RI Fadli Zon yang meminta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan biasanya dipakai oleh teroris. Narasi serupa memang pernah disuarakan oleh eks napi teroris Abu Bakar Ba'asyir.

Abu Bakar Ba'asyir pernah menjadi amir Majelis Mujahidin Indonesia. Abu Bakar Ba'asyir bersama dengan Forum Umat Islam (FUI) bahkan mengajukan gugatan pembubaran Densus 88 pada 2007.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ba'asyir sempat berkomentar bahwa usaha yang dilakukannya ini sudah maksimal. Dia ingin membubarkan Densus atas dasar tuntutan iman. Pada akhirnya, gugatannya pun ditolak.

ADVERTISEMENT

"Ya sudah, yang penting ada perlawanan, kita melaksanakan tuntutan iman. Kita melawan sesuai kemampuan," katanya saat hadir dalam sidang di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta, 19 Juni 2007.

Abu Bakar Ba'asyir dinyatakan sebagai tersangka oleh Polri atas pengakuan Omar Al Faruq kepada Tim Mabes Polri di Afghanistan terkait jaringan terorisme pada 18 Oktober 2002.

PN Jakpus memvonis 4 tahun penjara. Tapi putusan ini dibatalkan oleh MA karena tidak terlibat terorisme.

Selanjutnya, pada 9 Agustus 2010 Abu Bakar Ba'asyir kembali ditangkap setelah mengisi pengajian di Tasikmalaya, Jawa Barat.

PN Jaksel menjatuhkan pidana 15 tahun penjara dengan tuduhan membiayai Rp 1,39 miliar untuk pelatihan militer di Aceh. MA menolak kasasi Ba'asyir dan menyatakan Ba'asyir harus menjalani hukuman selama 15 tahun. Ba'asyir akhirnya bebas murni pada Januari 2021.

Tonton video 'Fadli Zon Minta Densus 88 Bubar, Demokrat: Mereka Masih Dibutuhkan!':

[Gambas:Video 20detik]



Narasi Fadli Zon Minta Densus Dibubarkan

Narasi Fadli ini berawal dari pandangannya tentang perubahan dunia membuat Densus sebaiknya dibubarkan. Menurutnya, ada narasi islamofobia dalam hal ini.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," tulis Fadli melalui akun Twitter resminya, @fadlizon, Rabu (6/10).

Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon juga men-quote tweet sebuah berita. Berita itu berjudul 'Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia'.

Selain itu, Fadli mengatakan teroris memang harus tetap diberantas. Dia meminta jangan sampai teroris justru dijadikan komoditas.

"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," tambahnya di tweet tersebut.

Densus 88 telah merespons pernyataan Fadli Zon itu. Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengaku akan mempelajari permintaan Fadli tersebut.

"Terima kasih informasinya. Akan kami pelajari," kata Aswin saat dihubungi.

Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku kaget melihat permintaan Fadli Zon yang ingin Densus 88 bubar karena biasanya yang mengeluarkan pernyataan itu adalah teroris.

"Kami sangat kaget, heran, dan menyayangkan statement anggota DPR RI Bapak Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditi," ujar komisioner Kompolnas Poengky Indarti melalui pesan singkat, Kamis (7/10/2021).

Lebih lanjut, Poengky mengungkapkan narasi 'Densus 88 dibubarkan' selama ini datang dari kelompok teroris atau radikal. Maka dari itu, Poengky menganggap permintaan Fadli Zon sesat dan berbahaya.

"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok teroris dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota Dewan mendukung narasi tersebut," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads