Buntut Lapas Parigi Moutong Ricuh, Sipir Penganiaya Napi Dipindah Tugas

Buntut Lapas Parigi Moutong Ricuh, Sipir Penganiaya Napi Dipindah Tugas

M Qadri - detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 14:42 WIB
Warga binaan mengamuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kericuhan di Lapas Parigi Moutong (M Qadri/detikcom)
Parigi Moutong -

Pegawai Lapas Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang menganiaya narapidana hingga memicu kericuhan dipindah tugas. Kepemimpinan Lapas Parigi Moutong juga diambil alih oleh Kakanwil Kemenkumham Sulteng.

"Sejak tadi malam hingga hari ini kepimpinan di Lapas Parigi Moutong saya ambil alih. Untuk pegawai lapas yang terlibat melakukan tindakan yang tidak semestinya dilakukan terhadap warga binaan, sudah ditangani penyidik untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kakanwil Kemenkumham Sulteng Lilik Sujandi kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).

"Sejak tadi malam juga, kepegawaian mereka (sipir penganiaya napi) dicabut dari Lapas," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lilik menyebutkan mengambil alih kepemimpinan Lapas Parigi untuk tindakan evaluasi atas insiden kemarahan para warga binaan. Baik dalam pelayanan maupun pembinaan terhadap warga yang jalani hukuman penjara di Lapas Parigi.

"Saya akan memanfaatkan waktu ini untuk mengevaluasi pelayanan yang belum kita optimalkan. Salah satunya menjaga penghormatan hak asasi manusia, yang seharusnya dilakukan oleh semua lapas. Saya juga mewakili pegawai Lapas Parigi Moutong meminta maaf atas peristiwa ini," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, terjadi kericuhan atau amukan warga binaan di Lapas Parigi Moutong pada Kamis (7/10). Kericuhan dipicu oleh terjadinya tindakan penganiayaan terhadap lima warga binaan yang terjaring razia handphone di dalam lapas.

"Kami hanya minta keadilan, kalaupun ada kesalahan dari teman-teman napi, jangan langsung main pukul. Buktinya, ada lima orang napi dipukul atau dianiaya oleh petugas," ungkap salah seorang napi di Lapas Kelas III Parigi Moutong kepada wartawan pada Kamis (7/10) malam.

Menurut para napi, mereka membutuhkan pembinaan, bukan dianiaya karena kedapatan membuat kesalahan.

(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads