Gubsu Cerita soal Ada yang Bandingkan Islam-Pancasila: Menjengkelkan Kali!

Gubsu Cerita soal Ada yang Bandingkan Islam-Pancasila: Menjengkelkan Kali!

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikNews
Kamis, 07 Okt 2021 10:32 WIB
Gubsu Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah-detikcom)
Gubsu Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita tentang kejengkelannya soal orang-orang yang mempertanyakan apa beda Islam dan Pancasila. Dia meminta orang-orang tak asal bicara soal Islam dan Pancasila.

Hal itu disampaikan Edy saat melepas kontingen asal Sumut untuk mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Ternate, Maluku Utara. Edy awalnya bicara soal ada orang-orang yang tak membaca Al-Qur'an, tapi pergi ke bulan. Padahal, menurutnya, Al-Qur'an merupakan gudang ilmu.

"Orang tak usah dia baca Al-Qur'an, tidak hafiz, tapi berangkat ke bulan karena Al-Qur'an. Inti dari ilmu ini semua ada di sini (Al-Qur'an)," ucap Edy dalam sambutannya di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (7/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edy mengatakan Al-Qur'an harus dipahami dengan baik. Dia kemudian menyinggung ada orang yang membandingkan Islam dan Pancasila.

"Pada akhir-akhir ini ada orang yang menyatakan apa bedanya Islam dan Pancasila," kata Edy.

ADVERTISEMENT

Edy mengatakan perbandingan yang dilakukan itu sangat menjengkelkan. Apalagi yang melakukan perbandingan itu juga merupakan orang beragama Islam.

"Itu sangat menjengkelkan dan menentang sekali. Kenapa? Karena hafiz-hafizah kita hanya menghapal dan yang saya sayangkan yang berbicara seperti itu seakidah dengan kita," tuturnya.

Mantan Pangkostrad itu mengatakan tidak seharusnya dibandingkan antara Islam dan Pancasila. Hal itu karena Pancasila itu sendiri lahir dari orang yang membaca Al-Qur'an.

"Kitabnya Islam adalah Al-Qur'an. Pancasila itu lahir karena orang-orang yang membaca Al-Qur'an. Jangan salah mereka berbicara," sebutnya.

"Kita harus kita tunjukkan jati diri kita," sambung Edy.

Edy pun berpesan agar para peserta STQ memberikan penampilan yang terbaik. Jika juara, kata Edy, jangan ada yang melakukan pesta perayaan.

"Bukan kita berangkat ke Ternate, kemudian kita juara, terus tepuk tangan, pesta-pesta. Itu bukan kelakuan umat Islam. Umat Islam itu sujud syukur," ucap Edy Rahmayadi.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads