Perpustakaan MPR resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Mahendradatta. Kepala Perpustakaan MPR, Yusniar mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mahendradatta yang telah memfasilitasi 'Pustaka Akademik MPR'.
Yusniar mengatakan sejak tahun 2017, Perpustakaan MPR telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
"Sebelum dengan Mahendradatta, kita telah melakukan MoU dan MoA dengan Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon," tutur Yusniar dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berharap dari setiap kerja sama yang telah dijalin, dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan pecinta buku dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa. Adapun Perpustakaan MPR terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi secara langsung atau diakses melalui kanal internet dan media sosial yang dikelola.
"Semoga kerja sama ini bisa berjalan lancar dan bermanfaat," katanya.
Sementara itu, anggota MPR dari Kelompok DPD, Arya Wedakarna yang menyambut kehadiran tim Setjen MPR mengatakan kehadiran MPR di Bali ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Ia juga mengapresiasi Perpustakaan MPR yang menjalin kerja sama dengan Universitas Mahendradatta.
"Diharapkan kerja sama yang telah dijalin dapat memberi manfaat bagi civitas akademika pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya," imbuh Arya.
Dalam sebuah diskusi yang digelar, Arya Wedakarna mengatakan salah satu tugas MPR adalah mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang popular dengan sebutan Empat Pilar MPR.
"Masyarakat Bali mempunyai banyak peran dan kontribusi terhadap bangsa Indonesia terkait dengan Pancasila," ungkap Arya.
Di sisi lain, Arya menilai untuk menjaga Pancasila makan peran dari BPIP harus diperkuat. Diakui BPIP diisi oleh tokoh-tokoh agama dan kaum nasionalis yang tak perlu diragukan kapasitasnya.
"Untuk itulah maka lembaga ini perlu diatur dalam undang-undang. Untuk itu BPIP perlu diperkuat," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Mahendradatta, Dr. Putri Anggreni mengatakan civitas akademika dan perwakilan elemen masyarakat bisa berkumpul untuk menghadiri kegiatan 'Pustaka Akademik MPR'. Ia pun berharap kegiatan tersebut bisa berkelanjutan
"Perguruan tinggi ini sangat mengapresiasi kerja sama ini", tuturnya. Banyak yang bisa kita tindaklanjuti dari kerja sama ini," ujarnya.
Disampaikan kepada peserta, secara umur, perguruan tinggi swasta pertama di Bali ini sudah matang. Universitas yang awalnya bernama Universitas Marhaen itu telah melewati perjuangan yang panjang.
"Tak mudah untuk melewati perjalanan waktu hingga kita tetap bisa eksis. Kita menapaki jalan dengan kepastian," tambahnya.
Ia pun berkata agar universitas yang berdiri pada tahun 1963 itu bisa beradaptasi dengan zaman, Mahendradatta akan bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Sebagai informasi, kerja sama yang dilakukan antara kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan MoU dan MoA. Tak hanya itu, acara tersebut juga menggelar diskusi dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat.
(ega/ega)