Polisi Gerebek Lokasi Penampungan TKI Ilegal
Kamis, 13 Apr 2006 21:09 WIB
Medan - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Medan berhasil menyelamatkan lima orang wanita calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang rencananya akan dikirimkan sebagai tenaga kerja ke luar negeri secara ilegal. Dalam kasus ini, tiga petugas penampungan diamankan polisi. Penggerebekan itu berlangsung Kamis (13/4/2006). Polisi mendatangi rumah penampungan milik PT Panca Asma Tunggal yang berlokasi di Jalan Durung, Medan. Di sana, polisi menemukan lima calon tenaga kerja wanita yang rencananya akan dikirim ke Malaysia. Kelima calon TKI wanita itu, masing-masing Nurbaiti, 29 tahun, dari Muaro Bungo, Provinsi Jambi, Erni Susanti, 26 tahun, asal Surabaya, Juraida, 25 tahun, asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), serta dua wanita lainnnya asal Sumut. Kelima calon tenaga kerja yang kini ditampung di Mapoltabes Medan itu, mengaku sudah menetap di penampungan selama antara sepekan hingga satu bulan. Mereka tidak diizinkan keluar penampungan menunggu proses pemberangkatan. Selain mengamankan para calon tenaga kerja, polisi juga menyita sejumlah dokumen berupa surat administrasi untuk pengurusan paspor. Surat itu terindikasi digunakan pelaku dalam memalsukan identitas calon TKI yang akan dikirim. Namun saat penggerebekan, polisi tidak berhasil menemukan Yenti, Direktur PT Panca Asma Tunggal. Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltabes Medan, Ajun Komisaris Polisi Effendi Sinaga menyatakan, operasi penggrebekan dilakukan menyusul adanya laporan dari masyarakat yang menyebutkan ada dua calon TKI wanita yang melarikan diri dari lokasi penampungan. Selain itu warga juga kerap melihat banyak perempuan yang masuk dan keluar dari TKP. "Kami masih mencari bukti-bukti. Kuat dugaan ini adalah kasus perdagangan manusia. Saat ini kita masih mencari pimpinan perusahaan untuk dimintai keterangannya," kata Effendi Sinaga kepada wartawan di Mapoltabes Medan, Jalan HM Said, Medan. Dalam aksinya, untuk penyamarkan lokasi penampungan, pihak perusahaan juga menyediakan kamar kost bagi beberapa mahasiswi. Sementara barak penampungan diletakkan di antara ruang utama dan kamar kost.
(atq/)