Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan akan memberikan sanksi kepada pelajar yang terlibat tawuran di Lenteng Agung. Selain sanksi dari sekolah, Kartu Jakarta Pintar (KJP) siswa yang terbukti terlibat tawuran terancam dicabut.
"Iya pasti ada sanksinya dari sekolah. Bentuknya gini, kalau dulu kan aturannya KJP dan sebagainya tergantung dari mana pelakunya, nanti kan dipilah-pilah," ujar Kasudin Disdik Jaksel Wilayah 2 Abd Rachem saat dihubungi wartawan, Selasa (5/10/2021).
Meski begitu, Rachem mengatakan pihaknya tak serta-merta mencabut KJP pelajar yang terlibat kenakalan remaja. Ada tahapan pembinaan terlebih dahulu yang dilakukan 3 tungku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tak sekadar hanya menarik atau memutus KJP-nya karena mau tak mau itu kan pembinaan. Misalnya kami panggil orang tuanya, karena pembinaan itu ada tiga tungku. Di sekolah, di rumah, dan di jalan," katanya.
Jika sudah terjadi tawuran, kata dia, fokus pembinaan adalah di sekolahnya. Rachem memastikan pelajar yang terlibat tawuran akan mendapatkan sanksi.
"Sanksi pasti ada, Pergub-nya ada. Ini ada dampaknya. Kita kan hati-hati juga, bagaimanapun anak umur segitu itu perlu pembinaan. Orang namanya juga kalau berlebihan itu adalah tugas kita agar tak berlebihan," katanya.
Sanksi yang akan diberikan pihak sekolah pun dilakukan secara bertahap.
"Ada peringatan 1, peringatan 2. Tak hanya anak, tapi sekolah. Karena sekolah punya peran di situ," imbuhnya.
Simak tawuran di Lenteng Agung, viral di media sosial
Viral Video Tawuran Pelajar Bikin Jalan Macet
Sebelumnya, beredar video viral di media sosial, sejumlah pelajar tawuran di Jl Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tawuran terjadi pada Senin (5/10/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam video tersebut, terlihat rombongan pelajar menggunakan sepeda motor berhenti di persimpangan jalan. Tampak pelajar yang lain ada yang berlarian.
Mereka tampak tidak menggunakan helm saat menaiki sepeda motor. Seorang remaja menggunakan jaket hoodie berwarna abu-abu tampak memegang golok.
Tampak pula pelajar lainnya yang menggunakan kaus dan celana hitam melempar sebuah balok kayu ke arah rombongan pelajar yang lain. Kedua kelompok saling serang dan saling kejar.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan aksi tawuran tersebut berlangsung singkat. Polisi sendiri tidak mendapat laporan adanya korban dalam peristiwa tawuran itu.
"Itu mereka baru turun, itu tidak lama karena langsung kami bubarkan," kata Endang.
Endang mengaku belum mengetahui pelajar mana yang terlibat aksi tawuran tersebut. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan terkait aksi tawuran itu.