Seorang petani di Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), menemukan patung diduga patung kuno. Penemuan patung kuno itu diiringi kabar si penemu kesurupan bak harimau.
Patung yang diduga patung kuno itu ditemukan di Desa Meranti Omas, Kecamatan Na IX-X, Labura, Sumut. Petani yang menemukan patung kuno itu bernama Darpin Ritonga.
"Ya benar, ada patung yang ditemukan warga kita, atas nama Darpin Ritonga, di ladangnya sendiri pada tanggal 29 hari Rabu yang lalu," kata Kepala Desa Meranti Omas, Baharuddin Sagala, kepada detikcom, Sabtu (2/10/2021) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baharuddin mengatakan Darpin menemukan patung tersebut ketika hendak menanam sawit di ladangnya. Setelah itu, Baharuddin mengatakan Darpin segera memberitahukan kepadanya.
Baharuddin mengatakan orang pertama yang melihat patung ini sebenarnya adalah istri Darpin. Saat itu, ada sedikit permukaan patung yang tersembul di tanah.
"Sebenarnya yang pertama lihat itu istrinya. Terus istrinya bilang, 'Bang itu kok kayak ada batu nisan, tanah kuburan,' lalu digalilah sama Darpin, sehingga dapatlah patung itu," kata Baharuddin.
Menurut Baharuddin, berat patung tersebut sekitar 50 kilogram. Saat ini patung tersebut belum dipindahkan dan masih berada di ladang milik Darpin.
Baharuddin mengungkapkan Darpin juga pernah menemukan sebuah mangkuk yang juga diduga kuno di lokasi ladangnya tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Juni lalu.
Baharuddin tidak tahu mangkuk tersebut terbuat dari apa. Namun di sebagian sisinya terdapat kilauan seperti emas. Berat keseluruhannya sekitar 7,5 ons.
"Kita sudah pernah bawa ke toko emas di Ranto (Rantauprapat) untuk memastikan ada emasnya atau tidak. Tapi orang toko emas itu bilang, nggak ada emasnya, benda logamnya pun tak ada," katanya.
Baharuddin menyebut mangkuk itu memiliki sebuah penutup. Saat ini mangkuk itu disimpan Darpin.
Menurut Baharuddin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Labura telah datang ke desanya untuk melihat dan memastikan penemuan patung kuno tersebut. Baharuddin mengatakan Dinas Pendidikan akan menurunkan arkeolog ke Desa Meranti Omas untuk meneliti penemuan itu.
"Tadi orang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan datang. Cuma melihat sama memastikan. Kata mereka nanti akan diterjunkan arkeolog ke sini," ucapnya.
Kepala Dinas Kominfo Labura Sugeng mengatakan Pemkab Labura telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan berniat meneliti penemuan tersebut. Penelitian bakal dilakukan untuk mengungkap usia patung tersebut.
"Nanti dilalukan pengecekan agar diketahui usia patung itu," katanya singkat.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Simak juga Video: Pak Gatot, Patung Soeharto Ada di Ponorogo Loh
Analisis Sejarawan
Sejarawan Unimed memberi analisis soal patung kuno tersebut. Patung itu diduga merupakan arca bergaya Batak kuno.
"Arca ini bergaya Batak kuno. Besar kemungkinan ini masuk jenis arca Pangulubalang yang dikenal dalam sistem kepercayaan tradisional di tanah Batak," ucap sejarawan Unimed Phil Ikhwan Azhari kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Ikhwan mengatakan arca tersebut biasanya digunakan sebagai penjaga kampung. Dia mengatakan warga punya keyakinan arca ini dapat menangkal roh halus.
"Arca seperti ini berfungsi antara lain sebagai penjaga kampung dari gangguan roh atau gangguan makhluk halus lain. Jadi semacam penangkal kampung dan sering diletakkan di luar kampung," tuturnya.
Ikhwan mengatakan daerah ditemukannya patung ini merupakan jalur lintasan Pelanggan Sira atau lintasan warga dataran tinggi mencari garam ke pesisir arah pantai. Ikhwan menduga di jalur lintasan ini dibuat kampung Batak.
"Diduga di lintasan jalur Pelanggan Sira itu didirikan kampung orang Batak dan di luar kampung diletakkan Arca Pangulubalang sebagai penjaga kampung dari gangguan makhluk jahat. Jalur Pelanggan Sira ini juga berkaitan dengan jalur rempah dari dataran tinggi ke pesisir," jelasnya.
Petani Kesurupan
Petani yang menemukan patung kuno tersebut, Darpin Ritonga, disebut sempat kesurupan. Kepala Desa Meranti Omas, Baharuddin Sagala, mengatakan Darpin saat itu berlaku bak seekor harimau.
"Kemarin dia kesurupan. Kejadiannya malam Minggu (Sabtu malam). Antara Magrib dengan Isya," kata Baharuddin.
Baharuddin mengatakan Darpin mengalami kerasukan roh halus sekitar 20-25 menit. Tingkahnya ketika itu persis seperti harimau yang sedang mencakar-cakar.
"Macam kemasukan harimau modelnya, karena tangannya pun menggaris-garis, mencakar-cakar," ujarnya.
Baharuddin menyebut dirinya memang tidak secara langsung menyaksikan saat Darpin mengalami kesurupan. Namun banyak keterangan warga yang membenarkan hal tersebut.
Menurut Baharuddin, Darpin telah menyampaikan kepadanya tentang kekhawatiran adanya kekuatan gaib. Hal itu menjadi salah satu alasan hingga kini patung tersebut belum dipindahkan dari ladang Darpin.
Rencana Pemindahan Patung Kuno
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Labura telah menginstruksikan aparat desa Meranti Omas untuk mengamankan patung tersebut. Pihak desa akan memindahkan patung tersebut.
"Ya baru tadi datang suratnya. Kami disuruh mengamankan patung, menunggu arkeolog yang akan didatangkan," kata Baharuddin.
Sejak patung ditemukan, Baharuddin mengatakan setiap hari ada 20-30 orang datang ke lokasi patung ditemukan.
"Ramai, artinya setiap hari itu ada saja yang datang. Entah dari mana-mana saja," katanya.