Metode Menkes Tekan Positivity Rate Corona di Sekolah

Metode Menkes Tekan Positivity Rate Corona di Sekolah

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 16:36 WIB
Sekolah Tatap  Muka di SDN Meruyung, Depok, Senin (4/10/2021)
Sekolah tatap muka. (Puti Aini Yasmin/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah telah menyusun protokol active surveillance (panduan pengawasan aktif) terhadap kegiatan sekolah tatap muka. Protokol ini dibuat lantaran positivity rate yang masih ditemukan di sekolah.

"Kami sudah menyusun metode active surveillance untuk sekolah-sekolah yang melakukan tatap muka. Dengan prinsip 10% dari sekolah di satu kabupaten/kota akan kita lakukan active atau random surveillance," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (4/10/2021).

"Dari situ kita bagi secara proporsi ke kecamatan-kecamatan di kabupaten/kota tersebut, yang ketiga kita ambil 30 sampel untuk murid dan tiga untuk guru," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil sampling itu, masih ditemukan positivity rate kasus Corona di Jakarta. Masih ada pelajar yang terinfeksi Corona.

"Dan hasil yang sudah kita lakukan minggu lalu dengan Jakarta, memang kita temui masih adanya positivity rate dari pelajar-pelajar yang ada di sekolah di Jakarta," tuturnya.

Oleh karena itu, pemerintah membuat aturan atau protap positivity rate. Sekolah yang positivity rate-nya di atas 5 persen harus ditutup selama dua minggu.

"Kami sudah menentukan, kalau misalnya positivity rate dari satu sekolah itu di atas 5% maka sekolahnya kita minta tutup dulu selama dua minggu, sambil kita perbaiki protokol kesehatannya," ujarnya.

Untuk mereka yang positivity rate-nya berada antara 1-5%, maka karantina hanya dilakukan untuk satu kelas. Jika di bawah 1%, kontak erat harus dikarantina.

"Kalau positivity rate-nya antara 1-5%, kita minta satu kelas yang ada positivity rate itu dikarantina dulu. Sedangkan positivity rate-nya di bawah 1% kita gunakan metode surveillance yang seperti biasa, yang positif, atau kontak eratnya dikarantina," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads