Komdak KIPI Sulsel Tak Bisa Tentukan Sebab Pelajar SMA Lumpuh Usai Divaksin

Komdak KIPI Sulsel Tak Bisa Tentukan Sebab Pelajar SMA Lumpuh Usai Divaksin

Muhammad Taufiqqurrahman - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 12:14 WIB
Pelajar di Enrekang, Sulsel, tak bisa jalan usai divaksin COVID-19. Dinkes Enrekang turun tangan memeriksa.
Foto: Pelajar SMA di Enrekang, Sulsel sempat lumpuh usai divaksin. (Dok. Istimewa)
Enrekang -

Andi Muhammad Dirga Erlangga (15), pelajar SMA Negeri 2 Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), sempat mengalami lumpuh sementara usai menjalani vaksinasi Covid-19. Setelah melakukan pemeriksaan, Komdak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Sulsel mengaku tidak bisa menentukan penyebabnya karena kekurangan data.

"Memang pasien itu ada demam, dan dia demam 6 hari setelah vaksin, demam selama 4 hari. Tetapi Itu demam kan bisa juga bagian dari efek dari setiap vaksin," kata Komdak KIPI Sulsel Dokter Martira Maddepungeng saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (4/10/2021).

Dokter Martira mengatakan ada penolakan dari pihak keluarga saat pasien hendak diminta untuk melakukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena menolak, kita kekurangan data pendukung untuk memastikan demamnya ini apakah vaksin Atau tidak. Kami diskusi dan kami tidak bisa tentukan Penyebabnya apa. Karena demamnya lama baru muncul 6 hari setelah vaksin," terang dia.

Namun dia menyebut biasanya demam terjadi setelah proses vaksinasi dilakukan. Berkaca dari kasus ini, dia berharap jika ada kejadian serupa, pasien termasuk keluarga tidak menolak untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit, sehingga bisa diketahui penyebab utama dari penyakit yang diderita pasien.

ADVERTISEMENT

Kondisi Muhamad Dirga saat ini diketahui telah normal dan telah beraktivitas seperti sedia kala. Ini merupakan kasus ketiga yang terjadi di Sulsel, di mana sebelumnya kasus kedua terjadi pada Dokter Andi Yuwardhani di Bulukumba yang disebabkan oleh hipertensi dan kasus pertama oleh Sulaiman daeng Tika di Takalar dengan penyebab kematian stroke.

Pada kasus di Enrekang yang beredar lewat video viral, Ibu Dirga Erlangga, Andi Erna mengatakan anaknya tak bisa berjalan usai divaksin COVID-19. Andi Erna sudah berhari-hari anaknya harus dipapah saat berjalan dan membutuhkan pertolongan. Saat dihubungi, Andi Erna mengaku awalnya Andi Dirga merasa sakit pada leher bagian belakang hingga ke tulang belakang.

Erna menjelaskan 3 hari setelah divaksin pada Rabu(8/9) , anaknya mulai demam tinggi selama 3 hari. Selain itu, Dirga juga merasakan sakit di bagian lutut dan pergelangan kaki.

"Selain demam, Dirga juga tidak bisa berjalan, saat berdiri dia merasa kesakitan di kedua lutut dan pergelangan kakinya, untuk menuju toilet pun anak saya harus merangkak," terangnya.

(tfq/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads