Risma Temukan Warga di Sulut Tak Bisa Cairkan Bansos, Ini Penyebabnya

Risma Temukan Warga di Sulut Tak Bisa Cairkan Bansos, Ini Penyebabnya

Trisno Mais - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 18:50 WIB
Mensos Risma di acara penyerahan bantuan Atensi, Manado, Sulut, Jumat (1/10/2021).
Mensos Risma di acara penyerahan bantuan Atensi, Manado, Sulut. (Trisno Mais/detikcom)
Manado -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menemukan para keluarga penerima manfaat (KPM) di Sulawesi Utara (Sulut) tidak dapat mencairkan bantuan sosial (bansos). Ini penyebabnya.

Temuan tersebut diungkapkan Risma dalam penyerahan bantuan Atensi (Asistensi Rehabilitasi Sosial), Graduasi PKH dan sembako, di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Desabilitas Sensorik Netra Tumou Tou, Kota Manado, Jumat (1/10/2021). Risma menyebut para KPM tidak bisa mencairkan bansos karena belum memiliki kartu keluarga sejahtera.

"Sekarang kalau tidak ada kartunya, dia nggak bisa transaksi. Jadi harus ada kartunya. Nah kartunya tadi masih ada banyak yang ada di bank, sehingga saya minta dua minggu ini semua ter-delivery ke penerima manfaat," kata Risma di lokasi acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risma menyarankan agar bansos hanya dapat diberikan kepada keluarga yang sudah melewati proses asesmen. Sebab, terdapat penambahan KPM yang jumlahnya tidak sedikit.

"Tapi kita menyarankan bantuan kepada penerima manfaat yang sudah kita asesmen. Jadi ada yang distabilitas, dan ada yang bukan, dan ada yang graduasi. Jadi peningkatan status dari penerima manfaat, dia akan keluar dan dia akan berusaha mandiri," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Risma mengingatkan pendistribusian kartu keluarga sejahtera harus segera dilakukan. Dia khawatir penambahan jumlah KPM akan menjadi kendala pendistribusian bansos.

"Jadi kita minta dia minggu setelah ini. Maka kartu keluarga sejahtera tadi harus sudah bisa terdistribusi kepada penerima manfaat, karena jumlahnya besar sekali penambahannya. Tadi ada satu kota sampai 11 ribu. Jadi artinya, jumlahnya cukup besar," ungkapnya.

Mentan Wali Kota Surabaya itu juga meminta pemerintah dan bank setempat bekerja sama. Risma menilai pemerintah dan bank setempat harus mematok target, sampai kapan batas akhir pendistribusian kartu keluarga sejahtera.

"Kendalanya macam-macam, saya tidak tahu persis di lapangan. Yang jelas memang belum terdistribusi. Nah harus dipatok, terakhir kapan, begitu, supaya target itu tercapai. Kalau tidak ada time frame-nya maka kemudian bisa berlarut-larut pula," pungkasnya.

(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads