Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purnawirawan Nurfaizi Suwandi melihat gagasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hendak merekrut 56 eks pegawai KPK tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai jalan tengah. Menurut mantan Duta Besar Indonesia di Mesir periode 2012-2016 ini, Sigit telah mengambil langkah bijaksana.
"Langkah bijak Kapolri ini, kalau saya boleh berpendapat, adalah merupakan jalan tengah," ujar Nurfaizi melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (29/9/2021).
Nurfaizi memandang langkah Sigit memang menuai kontroversial. Namun dirinya menilai perekrutan 56 eks pegawai KPK menjadi ASN Polri di Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) jadi solusi untuk menghentikan polemik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan keputusan ini bagi saya sungguh luar biasa. Saya setuju dengan langkah dan upaya Kapolri Listyo Sigit tersebut, karena sesungguhnya mereka juga sebelumnya banyak jasa dan pengorbanannya dalam menegakkan hukum, khususnya dalam pemberantasan korupsi," jelas Nurfaizi.
Nurfaizi kemudian berpendapat 56 eks pegawai KPK itu memiliki potensi membantu negara sesuai dengan pengalaman mereka. Dan, lanjut dia, sayang bila kemampuan 56 eks pegawai KPK itu tak dimanfaatkan.
"Janganlah hendaknya kita selalu bersikap negatif, karena segi positif yang pernah dilakukan juga harus kita hargai secara bijak," imbau dia.
Nurfaizi memandang pengalaman 56 eks pegawai KPK tak lulus TWK cukup dijadikan pelajaran untuk memperbaiki diri. "Hidup adalah proses pembelajaran dalam memperbaiki diri secara berkelanjutan. Selama masih diberikan kesempatan dan ada ruang, banyak hal yang bisa diperbuat khususnya dalam kemanusiaan," sambung Nurfaizi.
Terakhir, dia menyimpulkan Sigit dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjukkan sikap sebagai negarawan. "Langkah bijak negarawan seorang Kapolri dan Presiden RI. Tetap (soal rencana perekrutan 56 eks pegawai KPK) harus dikooordinasikan dengan Menpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN)," pungkas Nurfaizi.