Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya tidak boleh malas dalam melaksanakan puasa. Berbagai hadits telah menjelaskan keutamaan ibadah yang memiliki hukum wajib dan sunah ini.
Tentunya keutamaan puasa hanya diperoleh para muslim yang menjalankan ibadah ini dengan baik. Mereka tetap beribadah, bekerja, dan melaksanakan kegiatan produktif lain yang bermanfaat.
"Sebagaimana jenis ibadah lainnya maka puasa haruslah didasari niat yang benar yakni beribadah kepada Allah SWT semata-mata serta dilaksanakan sesuai tuntunan Rasulullah SAW," tulis Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia dalam bukunya yang berjudul Panduan Praktis Menjalankan Puasa Sunah.
Mengapa tidak boleh malas dalam melaksanakan puasa?
Berikut hadits yang menjawab pertanyaan tersebut:
1. Puasa adalah cara mendapatkan takwa
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa." (QS Al Baqarah: 183).
2. Memperoleh ampunan
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni." (HR Bukhari).
3. Meredam syahwat
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Artinya: "Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya." (HR Bukhari).
4. Melindungi diri dari siksa neraka
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Artinya: "Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka." (HR Ahmad)
5. Waktu terkabulnya doa
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: "Tiga orang yang do'anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do'a orang yang dizholimi." (HR Ahmad).
Baca juga: 5 Keutamaan Bulan Ramadhan dan Haditsnya |
6. Mendapatkan syafaat
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Artinya: Puasa dan Al Quran itu akan memberikan syafa'at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata, "Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa'at kepadanya." Dan Al Qur'an pula berkata, "Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa'at kepadanya." Beliau bersabda, "Maka syafa'at keduanya diperkenankan." (HR Ahmad).
Dengan penjelasan ini, maka tak perlu lagi mempertanyakan mengapa tidak boleh malas dalam melaksanakan puasa. Saat beribadah, seorang muslim wajib mempertahankan produktivitasnya meski merasa lapar dan haus.
(row/erd)