Tiga warga yang diduga ikut mengacak-acak lokasi vaksinasi Corona di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, diperiksa polisi. Ketiganya diantar kepala desa ke polres setempat.
"Mereka diantarkan keuchik (kepala desa) setelah dilakukan identifikasi dan koordinasi oleh tim Polres Aceh Barat Daya," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (29/9/2021).
Winardy belum membeberkan keterlibatan ketiganya dalam insiden tersebut. Dia menyebut proses pemeriksaan masih berlangsung dan polisi masih melakukan pendalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, polisi saat ini juga masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Polisi bakal mengedepankan cara-cara persuasif dalam menyelesaikan kasus tersebut.
"Kita kedepankan soft approach, upaya-upaya persuasif, untuk menyelesaikannya, dan kita pastikan mereka kita lakukan upaya restorative justice," beber Winardy.
Sebelumnya, sekelompok warga mengacak-acak lokasi vaksinasi Corona yang digelar di PPI Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya. Polisi pun turun tangan.
"Kita akan tetap lakukan penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Rabu (29/9).
Winardy meminta Forkopimda Aceh Barat Daya terus memberikan edukasi-edukasi terkait pentingnya vaksinasi. Hal itu dinilai perlu dilakukan supaya insiden serupa tidak terulang.
"Kita berharap kejadian serupa tidak terulang," ujar Winardy.
Menurutnya, insiden di PPI tersebut terjadi karena kurangnya edukasi tentang pentingnya vaksinasi. Selain itu, masyarakat tidak terima vaksinasi digelar di lokasi.
"Mereka marah dan tidak mau mengikuti kegiatan vaksin yang diadakan oleh pihak Polsek Susoh, Koramil/04 Susoh, Polairud, dan Puskesmas Sangkalan karena kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan mereka," jelas Winardy.
Akibat insiden tersebut, satu posko gerai vaksin, 9 vial vaksin (10 dosis), 33 vial vaksin Sinovac (2 dosis), alat medis berupa masker, hand sanitizer, alat tensi, jarum suntik, dan obat-obatan rusak serta tidak dapat digunakan lagi.
"Satu tenaga kesehatan atas nama Fanni Eprilia Tika (28) mengalami lebam di betis kanan bagian belakang akibat terkena benturan kursi plastik," jelas Winardy.
Simak video 'Di Balik Amukan Warga Aceh yang Acak-acak Lokasi Vaksinasi':