Banjir dan tanah longsor melanda 3 kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menghanyutkan beberapa rumah milik warga. Bupati Luwu Basmin Mattayang janji akan mengganti dan membenahi dengan rumah yang hanyut.
Seorang warga, Nurdiah beserta keluarganya, terpaksa tidur di pondok usai banjir menyapu rumahnya saat Sungai Makawa meluap pada Rabu (22/9) malam. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Saat Bupati Luwu menyalurkan bantuan untuk korban bencana, sekaligus menurunkan 3 alat berat membantu normalisasi sungai, Nurdiah menyampaikan keluh kesah serta harapannya kepada Bupati Luwu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut Ibu Nurdiah mengungkapkan bahwa sebelum terjadi banjir, rumah berada di tepi sungai, namun tersapu banjir. Saat dia dan keluarganya tidur di pondok dan berharap pemerintah bisa membantu.
"Rumahku dulu di situ (menunjuk satu titik yang saat ini sudah menjadi sungai), tapi tidak adami karena nah bawa air, sekarang tidur di pondok pondok pinggir jalan," ungkapnya di bantaran sungai Desa Bolong, Walenrang Utara, Selasa (28/09/2021).
Mendengar hal tersebut, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, yang datang bersama unsur Forkopimda berjanji akan membangunkan rumah untuk Nurdiah.
"Iya nanti rumah yang rusak kita benahi, yang hanyut akan kita ganti ya, tapi yang sederhana, karena itu tanggung jawab pemerintah, sabbaraki ye," ucap Basmin.
Basmin menjelaskan terkait penanganan pasca bencana di Walenrang Utara, Lamasi, Dan Lamasi Timur, dengan menurunkan 3 alat berat yang akan bekerja untuk menangani bantaran sungai yang dinilai rawan apabila terjadi banjir susulan.
"Insyaallah hari ini kita turunkan 3 alat berat untuk bekerja, saya perintahkan siang-malam, dalam rangka menangani karena khawatir kita datang banjir lagi bisa meluas dampaknya ke masyarakat," jelasnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Bupati juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana terkhusus untuk warga yang berada di bantaran sungai.
"Kepada masyarakat, keluarga semua supaya waspada dengan bencana ini, karena namanya bencana kita tidak tahu kapan datangnya, apalagi keluarga yang tinggal di bantaran sungai harus hati-hati," imbaunya.
Selain memberikan bantuan logistik di seluruh posko kecamatan yang terdampak, Bupati juga memantau bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Siteba, di mana sebelumnya sempat dilakukannya evakuasi terhadap ratusan mahasiswa yang terjebak.