Muazin Vs Jemaah Saling Lapor Penganiayaan, MUI Medan Harap Akhirnya Damai

Muazin Vs Jemaah Saling Lapor Penganiayaan, MUI Medan Harap Akhirnya Damai

Datuk Haris Molana - detikNews
Selasa, 28 Sep 2021 11:16 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan (Edi Wahyono/detikcom)
Medan -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan menyoroti kisruh antara muazin dan jemaah yang saling melapor ke polisi usai geger kasus sayat kuping. MUI meminta keduanya berdamai.

"Kalau kita tentu mengharapkan mereka ini islah (damai)-lah, musyawarahlah mereka. Harapan kita musyawarah mufakatlah mereka. Karena kalau sudah emosi yang dijadikan pedoman ya seperti inilah hasilnya. Sama-sama akhirnya nanti menyesali diri," kata Ketua MUI Kota Medan, Hasan Matsum, saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/9/2021).

Hasan mengatakan tidak ada hal yang menguntungkan ketika saling lapor. Hasan meminta keduanya menarik aduan yang telah dibuat di pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tidak ada cerita adu-mengadu ini yang satu beruntung yang lain merugi. Sama-sama ruginya itu. Oleh karena itu harapan kita, kalau bolehlah ya ini kan delik aduan, masing-masing mereka seyogianya kita harapkan tarik sajalah aduan itu. Duduk bersama kalau perlu kalau tidak ketemu musyawarah mufakat, ya mediasi," ucap Hasan.

Hasan mengatakan MUI Medan serta unsur lainnya siap menjadi mediator. Dia menilai peristiwa dugaan penganiayaan di masjid itu memalukan.

ADVERTISEMENT

"Mediasi insyaallah MUI Kota Medan dan saya yakin juga pihak yang mengeluarkan SK BKM dan pihak aparat yakin saya mau duduk bersama untuk kemaslahatan bersama kan gitu. Apalagi ini terkait dengan masjid, dan riskan ini. Malulah kita terkait dengan masjid lalu kita gontok-gontokan," ucap Hasan.

Hasan menyebut persoalan itu diduga terjadi karena ada dualisme BKM. Hasan meminta kedua pihak duduk bersama untuk menutup segala kekurangan yang ada.

"Saya dengar di sana ada dualisme BKM. Duduklah kita bersama, ya tidak ada yang sempurna. Salah satu pihak pasti ada kekurangan- kelebihan. Duduk bersama, di mana ada kekurangan kita tutup bersama. Siapa yang memimpin marilah kita legowo. Di sana jadi ketua di sini jadi sekretaris atau sebaliknya," sebut Hasan.

Simak juga '3 Provinsi yang Jadi Prioritas Wisata Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, muazin dan jemaah masjid di Medan terlibat saling lapor ke polisi. Keduanya sama-sama merasa menjadi korban penganiayaan.

Kasus penganiayaan yang dilaporkan kedua orang ini terjadi di Masjid Raudhatul Islam, Kelurahan Silalas, Medan Barat, Senin (20/9). Dua orang yang terlibat saling lapor adalah muazin bernama Syawal dan jemaah bernama Romadona.

Syawal mengaku menjadi korban penganiayaan oleh Romadona hingga kupingnya nyaris putus. Sementara, Romadona mengaku menjadi korban hingga tangannya luka sobek.

Polisi pun membenarkan ada dua laporan yang diterima terkait keributan tersebut. Satu laporan diterima Polsek Medan Barat dan satu laporan lagi diterima Polrestabes Medan.

"Ada dua laporan yang kita terima," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dimintai konfirmasi.

Hadi mengaku pihaknya masih mendalami kedua laporan tersebut. Dia belum menjelaskan apakah kedua pihak telah dimintai keterangan atau belum.

"Kasusnya sedang kita dalami," tutur Hadi.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads