Pemerintah Bakal Random Test COVID Rutin di Sekolah

Pemerintah Bakal Random Test COVID Rutin di Sekolah

Tim detikcom - detikNews
Senin, 27 Sep 2021 18:09 WIB
Bekasi jadi salah satu daerah yang mulai gelar sekolah tatap muka. Protokol kesehatan pun diterapkan secara ketat guna cegah penyebaran virus Corona.
Foto ilustrasi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah mengubah strategi menghadapi penularan virus Corona di pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah. Pemerintah bakal aktif mengetes. Sekolah PTM yang punya penularan tinggi bakal ditutup dan diubah jadi pembelajaran daring (online).

"Apa yang akan kita lakukan, strateginya akan kita ubah, ini juga dilakukan di China. (Strategi kita ubah) yang tadinya surveilansnya passive case finding menjadi active case finding," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/9/2021).

Active case finding atau pencarian kasus secara aktif diibaratkan seperti mengejar bola, bukan menunggu bola, misalnya menunggu ada siswa dengan gejala panas untuk menelusuri virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bedanya, passive case finding menargetkan orang bergejala dengan strategi tes individual atau kontak erat, dilakukan setiap diperlukan saja. Sedangkan active case finding dilakukan dengan target sampel 10% atau total populasi berisiko, juga dilakukan rutin sekali per bulan atau lebih sering.

Strategi surveilans PTM sekolah. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)Strategi surveilans PTM sekolah. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Berapa duit negara yang dibutuhkan?:

ADVERTISEMENT

Biaya

Butuh biaya untuk mengetes sekian banyak orang dalam strategi active case finding demi mengamankan sekolah dari COVID-19. Namun, Menkes Budi menilai biayanya masih masuk akal.

"Ini biayanya sudah kita hitung," kata Budi.

Tes secara sampling acak akan menargetkan 73.831.177 orang, terdiri dari 68.598.640 peserta didik dan 5.237.537 pendidik dan tenaga pendidik di 520.753 sekolah.

"Kita akan lakukan testing sekitar 1,7 juta per bulan, atau sekitar 30 ribu per hari. Make sense," kata Budi.

Dia memperlihatkan tayangan presentasi. Total sampel untuk tes PCR adalah 1.718.485 orang. Lalu berapa duit yang dibutuhkan?

Kebutuhan biaya tes PCR per bulan untuk individual Rp 515,5 miliar, tes PCR cara pool Rp 154,6 miliar.

Kebutuhan biaya tes PCR per tahun untuk individual Rp 6,18 T, tes PCR cara pool Rp 1,85 triliun.

Strategi surveilans PTM sekolah. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)Strategi surveilans PTM sekolah. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Biaya per kabupaten/kota per bulan untuk tes individual Rp 1 miliar, tes PCR cara pool Rp 300 juta.

Biaya per kabupaten/kota per tahun untuk tes individual Rp 12 miliar, tes PCR cara pool Rp 3,6 miliar.

"Biayanya juga make sense," ujar Budi.

Sekolah lebih dari 5% positif COVID-19 harus online lagi:

Sekolah positivity rate >5% harus online

Lewat tes PCR itu, hasil situasi COVID-19 di tiap sekolah akan ketahuan. Angka positivity rate per sekolah juga bakal didapatkan. Angka positivity rate digunakan untuk memutuskan apakah suatu sekolah bisa lanjut PTM atau harus menghentikan PTM.

Hasil pelaksanaan surveilans digunakan untuk menentukan kelanjutan PTM. Bila hanya kurang dari 1% di suatu sekolah yang positif COVID-19, PTM tetap berjalan dan semua kontak erat dikarantina di rumah. Bila 1% sampai 5% orang di suatu sekolah kena COVID-19, semua anggota rombongan belajar harus dites dan dikarantina. PTM tetap berjalan untuk kelas yang tidak terpapar.

Strategi surveilans PTM sekolah. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)Strategi surveilans PTM sekolah. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

"Kalau di atas 5%, kita tes swab seluruh sekolah karena ada kemungkinan ini menyebar. Sekolahnya kita ubah dulu menjadi online dulu, menjadi daring dulu selama 14 hari," kata Budi.

Langkah surveilans ini bakal diterapkan. Bila ada kasus COVID-19 yang merebak di suatu sekolah, hanya sekolah itu yang ditutup.

"Kalaupun ada outbreak, ya kita mengunci satu sekolah saja, nggak usah semua sekolah kemudian ditutup. Sekolah lain yang prokesnya bagus tetap bisa jalan," kata Budi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads