"Betul, kontak tembak di Mako Polsek Kiwirok," ujar Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito ketika dikonfirmasi detikcom, Minggu (26/9). Cahyo menjawab pertanyaan wartawan betul-tidaknya KKB menembaki Mapolsek Kiwirok terlebih dahulu.
Ini merupakan kelanjutan dari sederet ketegangan yang terjadi di Kiwirok, Papua, beberapa waktu terakhir akibat ulah KKB. KKB dengan keji membakar puskesmas di Kiwirok hingga menganiaya dan melecehkan tenaga kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban berjatuhan akibat kekejian KKB di Kiwirok. Suster Gabriella meninggal akibat serangan KKB. Seorang anggota TNI, Pratu Ida Bagus Putu, kemudian gugur dalam baku tembak dengan KKB saat hendak mengevakuasi jenazah Suster Gabriella.
Imbas serangan KKB yang belum berakhir, aparat TNI-Polri mengungsikan warga Distrik Kiwirok untuk sementara waktu karena teror yang dilakukan KKB mengancam keselamatan warga.
Berdasarkan keterangan tertulis Satgas Humas Nemangkawi, Sabtu (25/9), aparat TNI-Polri menyediakan pesawat untuk mengangkut para pengungsi pagi ini. Kegiatan evakuasi dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Kurnito dan tim Satgas Nemangkawi.
"Setelah situasi kondusif, warga yang dievakuasi dapat menentukan apakah kembali ke Distrik Kiwirok atau akan bersama kerabat atau keluarga yang ada di Oksibil maupun Jayapura," kata Wakasatgas Humas Nemangkawi Kompol Rudi Hartono.
(agse/jbr)