Presiden Joko Widodo (Jokowi) awal pekan ini melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, dan dua hari setelahnya kunker bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Adakah makna di balik kunjungan Jokowi dengan Puan dan Ganjar, yang sama-sama dianggap potensial maju di Pilpres 2024?
Kebersamaan Jokowi dan Puan terlihat pada Selasa (21/9/2021), di Banten, saat keduanya menghadiri peresmian pabrik industri baja. Jokowi bahkan sempat mengemudikan boogie, dan Puan duduk di sebelahnya.
Sedangkan dengan kebersamaan Jokowi dengan Ganjar terjadi kemarin di Cilacap. Ganjar menyambut Jokowi di Bandara Tunggul Wulung. Mereka bahkan sempat makan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai ada makna positif di balik kebersamaan Jokowi dengan Puan dan Ganjar. Hendri menilai Jokowi menunjukkan netralitas dengan kunker bersama Puan dan Ganjar.
"Apa yang dilakukan Pak Jokowi ini dia menonjolkan netralitas, karena sebelumnya acara di Jakarta dengan Mas Anies beberapa kali. Sekarang sama Ganjar, justru ini bagus, Pak Jokowi netral, nggak ada beking-beking," kata Hendri kepada wartawan, Jumat (24/9/2021).
Hendri punya satu pesan untuk Ganjar dan Puan. Pengamat politik itu meminta Ganjar tidak jumawa karena mendampingi Presiden Jokowi kunker.
"Justru Mas Ganjar yang jangan ke-GR-an, karena semua kepala daerah sama juga. Dan Mba Puan juga nggak perlu deg-degan, karena begitu memang kalau (Presiden Jokowi) datang ke suatu daerah didampingi sama kepala daerah. Mba Puan boleh datang nggak? Boleh aja sebagai kapasitas Ketua DPR," imbau Hendri.
Kebersamaan Jokowi dengan Ganjar ini dikaitkan dengan dua peristiwa perihal Ganjar yang terjadi sebelumnya. Dua peristiwa dimaksud, yakni deklarasi relawan mendukung Ganjar maju di Pilpres 2024 dan pengumuman PDIP bakal memberi sanksi ke kader yang menyebut nama capres-cawapres di 2024 atau melalui relawan.
Baca di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Pengamat Nilai Ganjar Berpeluang Gaet Pemilih Milenial
Relawan Jokowi Mania atau JoMan pada Kamis (16/9/2021) mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024. Esok harinya, giliran Sahabat Ganjar yang menyatakan diri mendukung politisi PDIP itu sebagai 'The Next Jokowi'.
Beberapa hari berselang, Senin (20/9/2021), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pengumuman penting terkait Pilpres 2024. Hasto mengumumkan bahwa DPP PDIP akan memberi sanksi disiplin kepada kader yang menyebut atau melalui relawan menyebut capres-cawapres yang akan didukung pada 2024.
Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengakui informasi soal Puan dan Ganjar memang selalu menarik perhatian. Apalagi jika dikaitkan dengan Presiden Jokowi.
"Kalau menyangkut Puan dan Ganjar pasti sensitif, sinyal telinga banyak orang reaktif. Apalagi ada variabel Jokowi di dalamnya, makin menambah hawa panas rivalitas keduanya. Selalu dikaitkan kira-kira ke mana arah dukungan Jokowi di antara pilihan rumit, Puan atau Ganjar. Termasuk ultimatum PDIP akan beri sanksi tegas berdekatan dengan kunker Jokowi yang ditemani Ganjar," papar Adi.
Adi melihat pengumuman perihal sanksi yang disampaikan Sekjen PDIP sebagai pesan terbuka bahwa tidak boleh ada kader yang lebih besar dari partai. Sanksi tersebut adalah bentuk penegasan bahwa tidak boleh ada kader PDIP 'genit'.
"Apapun judulnya (sanksinya), PDIP mulai gerah dengan manuver relawan Ganjar yang terus-menerus bergerilya. Apalagi Ganjar terus tebar pesona tiap saat nyaris tanpa jeda, termasuk saat temani Jokowi kunker. Dan pastinya, Jokowi akan selalu ditarik kanan, kiri soal arah dukungannya," ujar Adi.
Lebih lanjut, Adi meyakini sanksi yang disampaikan Sekjen PDIP tertuju untuk Ganjar. Dia tidak tahu apakah sanksi itu berlaku juga untuk kader PDIP pendukung Puan.
"Karena sejauh ini belum terlihat ada ancaman bagi kader yang dukung Puan maju. Yang terlihat nyata, ancaman hanya bagi kader yang dukung Ganjar. Sanksi PDIP terkesan berstandar ganda, hanya tajam ke kader yang dukung Ganjar, tapi tak terlihat keras ke kader dukung Puan yang pasang baliho di mana-di mana," pungkasnya.