Indonesia kembali kedatangan 2 tahap vaksin Sinovac hari ini. Kedua tahap ini meliputi tahap 78 sejumlah 1 juta dosis vaksin donasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan tahap 79 sebanyak 1 juta dosis vaksin donasi dari Sinovac. Dengan demikian, jumlah vaksin di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi secara total mencapai 273,639,790 dosis.
Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi menyampaikan saat ini dunia tengah menyoroti soal kesenjangan akses vaksin COVID-19. Hal ini mengingat dari 6 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan di seluruh dunia, 80% di antaranya merupakan negara-negara berpenghasilan tinggi dan di atas menengah.
"Presiden RI di hadapan SMU (Sidang Majelis Umum) PBB ke-76 juga mengangkat keprihatinan tersebut. Presiden mengatakan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika kita dapat mengatasi pandemi bersama. Dan pandemi hanya akan dapat diatasi jika kita dapat mempersempit ketimpangan akses terhadap vaksin," ujar Retno dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam KTT Global Summit to End COVID-19 Pandemic lalu, Retno, mengatakan Presiden berpesan untuk menggalang dukungan dan melakukan aksi nyata dalam mewujudkan ketersediaan vaksin. Dalam hal ini, ditargetkan terdapat penambahan 7 miliar dosis vaksin pada akhir 2021 dan 7 miliar dosis berikutnya pada pertengahan 2022.
"Dalam konferensi tersebut, Presiden mengatakan ketimpangan vaksin antara negara harus diatasi melalui COVAX Facility, kerja sama dose-sharing, dan peningkatan akses yang merata terhadap vaksin," katanya.
"Politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Solidaritas dan kerja sama merupakan kunci untuk dunia keluar dari pandemi, pulih bersama. Mesin diplomasi kita terus bekerja menjalin kerja sama dalam berbagai bentuk agar kebutuhan vaksin kita tercukupi," tambahnya.
Soal donasi vaksin, Retno mengapresiasi Pemerintah RRT, perusahaan Sinovac dan Red Cross Society China dalam mendukung ketersediaan vaksin di Tanah Air.
Sementara itu, Duta Besar RRT untuk Indonesia, Xiao Qian menyampaikan donasi vaksin ini merupakan bentuk dukungan pihaknya bagi Indonesia dalam memerangi pandemi COVID-19. Donasi ini juga merupakan susulan bantuan 120 ventilator, 400 oksigen generator dan peralatan kesehatan lainnya pada Agustus lalu.
"Di bawah kepemimpinan kuat Presiden Joko Widodo serta kerja sama seluruh bangsa Indonesia, RRT percaya Indonesia akan segera dapat mengalahkan pandemi dan memulihkan perekonomian," katanya.
Sejak pandemi, Xiao Qian menyebut Indonesia dan RTT telah melakukan berbagai kerja sama penanggulangan COVID-19, terutama terkait penyediaan vaksin. Hingga saat ini, Sinovac dan Sinopharm telah mengekspor 215 juta dosis vaksin ke Indonesia.
Ia mengatakan RRT juga secara aktif mendukung Indonesia dalam pembangunan Regional Vaccine Manufacture Hub. Ia pun yakin dalam waktu dekat Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, namun juga mengekspor vaksin ke negara tetangga.
Terkait hal ini, Xiao Qian pun menegaskan pihaknya akan terus mendukung Indonesia dalam menanggulangi pandemi. RRT juga akan kembali mendonasikan 1 juta dosis vaksin kepada Pemerintah Indonesia.
Adapun dukungan bantuan vaksin dari sejumlah negara menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat capaian vaksinasi tertinggi di dunia. Meski demikian, masih dibutuhkan upaya dan peran serta masyarakat untuk memenuhi target 208 juta penduduk Indonesia tervaksinasi. Selain itu, disiplin protokol kesehatan juga perlu terus dijaga dan ditingkatkan.
(akn/ega)