PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan tarif baru tes antigen dari Rp 85 ribu menjadi Rp 45 ribu mulai hari ini. Sejumlah penumpang mengaku senang dengan adanya penurunan tarif tes antigen ini.
Pantauan detikcom di Stasiun Pasar Senen, Jumat (24/9/2021), terdapat beberapa penumpang yang sedang mengantre untuk melakukan tes antigen dan ada yang sedang menunggu hasil tes antigen. Beberapa penumpang lainnya terlihat sedang melakukan tes antigen di bagian sisi kanan stasiun.
Seorang penumpang, Ginta (23), mengaku senang mendapatkan kabar penurunan harga tes antigen. Ia juga memilih melakukan tes antigen di Stasiun Pasar Senen karena bisa mendapatkan hasil yang lebih cepat. Rencananya Ginta bersama kakaknya akan pergi ke Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau ke Jogja karena satu jalur. Begitu tes, langsung naik kereta," ujar Ginta saat ditemui di lokasi.
"Rp 45 ribu per satu orang (harganya). Kalau saya sendiri senang ya karena harganya cukup, dari setengahnya. Senang saja sih ya," tambahnya.
Tidak perlu menunggu lama, Ginta juga mengatakan hanya menunggu kurang-lebih 15 menit untuk mendapatkan hasil tes antigen.
"Sudah keluar (hasilnya). Nggak lama sih, ya kurang-lebih 15 menit," kata Ginta.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Irwan (26), yang berencana pergi ke Purwokerto. Irwan mengaku sangat terbantu oleh penurunan harga tes antigen di seluruh stasiun kereta api.
"Ya bagus. Ngebantu banget untuk saya. Lumayan penurunan harganya," kata Irwan.
Irwan berharap kebijakan ini tidak dihilangkan lantaran banyak yang ingin bepergian dan memerlukan tes antigen.
"Ya semoga tetap seperti ini. Banyak kan yang butuh antigen ini kalau untuk bepergian. Jadi bagus sih diturunin harganya," ungkap Irwan.
Harga Tes Antigen Turun
PT KAI (Persero) menerapkan tarif baru untuk layanan rapid test antigen di seluruh stasiun kereta api di Indonesia. Harga turun dari Rp 85 ribu menjadi Rp 45 ribu.
"Penyesuaian tarif merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).
Tarif baru itu akan dimulai 24 September di 64 stasiun yang melayani rapid test antigen. Daftar stasiunnya adalah Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Cikampek, Karawang, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Brebes, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Tegal, Pekalongan, Cepu, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Kebumen, Sidareja, Gombong, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Klaten, Purwosari, Wates, Madiun, Blitar, Jombang, Kediri, Kertosono, Tulungagung, Nganjuk, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Jember, Ketapang, Banyuwangi, Rogojampi, Probolinggo, Kalisetail, Medan, Kisaran, Tanjung Balai, Kertapati, Lahat, Lubuk Linggau, Prabumulih, Muara Enim, Tebing Tinggi, Tanjungkarang, Martapura, Kotabumi, dan Baturaja.
Tarif baru ini untuk mempermudah calon penumpang KA yang hendak menempuh jarak jauh. Harga baru ini merupakan sinergi BUMN antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya, yaitu Rajawali Nusindo, serta Indofarma melalui anak usahanya, Farmalab.
Joni mengatakan, untuk tes antigen, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA jarak jauh yang sudah lunas.
"Sejak dibuka pada 21 Desember 2020 sampai 21 September 2021, KAI telah melayani 1.043.582 peserta rapid test antigen di stasiun," ujar Joni.
Syarat lainnya, penumpang wajib menunjukkan kartu vaksin minimal vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Pelanggan juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau rapid test antigen maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan.