Cegah Klaster COVID, Ketua DPD Minta Sekolah Terapkan SOP untuk PTM

Cegah Klaster COVID, Ketua DPD Minta Sekolah Terapkan SOP untuk PTM

Erika Dyah - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 22:05 WIB
Ketua DPD LaNyallla
Foto: Dok. DPD RI
Jakarta -

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah daerah mengkaji secara komprehensif rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Pasalnya, ditemukan 151 siswa di dua SMP Negeri Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah yang terpapar COVID-19 saat masa persiapan PTM.

"Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi sekolah lainnya. Dinas pendidikan harus memiliki data dan kajian mengenai keadaan sebaran COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Jadi penyelenggaraan PTM harus dipertimbangkan berdasarkan potensi penularan," kata LaNyalla dalam keterangan tertulis, Kamis (23/9/2021).

Diketahui, sebanyak 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa (21/9). Siswa-siswa tersebut kemudian menjalani isolasi terpusat di gedung sekolah. Di hari yang sama, 61 siswa SMPN 3 Mrebet Purbalingga juga dinyatakan positif COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seharusnya sekolah mampu membuat antisipasi kemungkinan terjadinya peristiwa ini. Makanya kita juga mempertanyakan prosedural penerapan prokes dalam pelaksanaan PTM di dua SMP Negeri tersebut. Kok bisa sampai terjadi?" tanya LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur ini menegaskan agar setiap sekolah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk PTM yang akan datang.

ADVERTISEMENT

"Tidak boleh lengah dan kendor. Harus dilakukan pengawasan dengan baik. Terutama penggunaan masker dan tidak boleh berkerumun. Terkadang anak-anak susah dalam hal ini. Karena sudah lama tidak bertemu temannya kemudian asyik ngobrol lupa jaga jarak. Ini harus diawasi," tegasnya.

Ia pun meminta pihak sekolah dan orang tua untuk bersabar dalam menghadapi pandemi. Menurut LaNyalla, tidak perlu memaksakan harus ada PTM jika benar-benar tidak siap.

"Kita semua tahu dan memahami bahwa kedisiplinan warga masih rendah. Demikian juga anak-anak sekolah, masih sering abai dengan penerapan prokes," tuturnya.

LaNyalla menambahkan, PTM sebaiknya ditiadakan jika potensi penularan masih tinggi. Ia pun meminta agar anak-anak tetap belajar di rumah jika kondisi tersebut terjadi. Menurutnya, peran orang tua pun sangat diperlukan lagi.

"Demi anak-anaknya, saya kira orang tua akan memberi yang terbaik. Orang tua pastinya akan melakukan pendampingan dan harus mau belajar lagi agar anak-anaknya mampu mencerna pelajaran," terangnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini juga meminta percepatan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok usia sekolah, yakni usia 12 - 17 tahun. Ia menilai percepatan ini dibutuhkan agar pembelajaran tatap muka bisa lebih aman.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads