Jakarta - Kepak sayap 10 ekor burung merpati putih segera mengembang begitu sangkarnya dibuka. Fauna yang kerap menjadi lambang kebebasan dan perdamaian ini menjadi simbol aksi anti kekerasan terhadap anak.Kekerasan terhadap anak merupakan masalah klasik bagi sebagian besar negara, termasuk Indonesia. Hal ini lantas menimbulkan keperihatinan sejumlah kalangan.Untuk meminimalkan hal itu Komnas Perlindungan Anak menggelar aksi anti kekerasan anak dengan melepas 10 merpati putih. Artis Yessi Gusman dan Indra Bekti pun turut terlibat dalam kegiatan tersebut."Merpati ini lambang kebebasan. Kita harap anak-anak akan bebas dari segala macam bentuk eksploitasi," ujar koordinator aksi Hery Khairiansyah di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (11/4/2006).Aksi yang dilakukan 150 anak buah Kak Seto itu turut disertai pula oleh sejumlah mahasiswa dari beberapa universitas seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Nasional, dan Universitas Pajajaran.Sebelumnya sekitar 15 demonstran sempat menggelar teatrikal kekerasan anak dalam rumah tangga. Lagu "Heal The World" yang dipopulerkan Michael Jackson disenandungkan demonstran.Pada saat bersamaan, Komnas Perlindungan Anak melakukan penandatanganan nota kesepahaman peningkatan perlindungan anak dengan UNICEF di Hotel Nikko, Jakarta.Para demonstran yang sebagian besar memakai kaos hitam itu terlihat membawa spanduk yang bertuliskan "Lindungi kami dari tindak kekerasan", "327 Anak korban kekerasan seksual (data 2005 Pusdatin Komnas Anak)" dan "Stop kekerasan anak".Selanjutnya aksi yang dimulai pada 10.30 WIB ini dilanjutkan dengan pembagian setangkai anggrek berwarna ungu kepada para pengguna jalan. Namun demikian aksi tidak menimbulkan kemacetan di sekitarnya.Menurut catatan Komnas Perlindungan Anak, kasus kekerasan terhadap anak mengalami peningkatan antara tahun 2004-2005. Pada 2004 terjadi 500 sampai 550 kasus. Sedangkan tahun 2005 terjadi 700 kasus.Tingginya angka ini karena adanya paradigma yang keliru mengenai anak. Sehingga yang kerap terjadi, kekerasan terhadap anak dianggap sah-sah saja karena dinilai sebagai bagian dari upaya mendidik anak.
(nvt/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini