Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi mengatakan stok jagung kosong, sementara Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut stok jagung ada di gudang. Beda data stok jagung ini mendapat sorotan dari Senayan.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menilai beda data ini membuat masyarakat frustrasi. Daniel menilai masyarakat kebingungan dengan beda data Mendag dan Kementan.
"Ini refleksi karut-marut data yang akan membuat masyarakat frustrasi. Mana yang harus dipercaya dan masyarakat jadi kehilangan pegangan dan kepastian," kata Daniel kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daniel meminta Kementan membuka data dan lokasi stok jagung itu kepada Kemendag jika memang stok jagung masih ada. Meski kebijakan nantinya bersifat sementara, setidaknya stok jagung yang disampaikan Kementan itu dapat membantu peternak dari ketidakpastian harga jagung.
"Saya minta kepada Kementan segera sampaikan data dengan lengkap kepada Kemendag bila stok 2,3 juta ton jagung itu ada. Lengkap dengan lokasi gudang dan kontak pemiliknya," ujarnya.
"Agar pemerintah dapat segera membuat kebijakan jangka pendek membantu para peternak sehingga tidak terombang-ambing oleh ketidakpastian," sambung Daniel.
Polemik tingginya harga jagung masih menjadi pusat perhatian publik. Saat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan penyebab tingginya harga jagung karena stoknya kosong. Kementerian Pertanian membantah pernyataan itu.
Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan, Mohammad Ismail Wahab menegaskan stok jagung itu ada dan total jagung mencapai 2,3 juta ton itu benar adanya. Pihaknya pun mempersilakan bila ada yang meragukan untuk mengecek sendiri ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kami punya data stok. Silakan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri," jelas Ismail dalam keterangannya, Rabu (22/9).
Selanjutnya Ismail mengatakan stok akan bertambah karena bulan September hingga Oktober adalah masa panen jagung yang ditanam di lahan sawah.
Simak juga 'Sosok Pratu Ida Bagus Putu, Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB':