Pangkoopsgabsus Tricakti TNI Mayjen Richard Tampubolon mengatakan 7 teroris Poso tewas sepanjang 2021. Dia menyebut keberhasilan ini sebagai pembuktian kerja keras serta kerja sama solid antara TNI dan Polri, sekaligus memberi jaminan keamanan kepada masyarakat.
Pembentukan Koopsgabsus TNI diawali adanya peristiwa penyerangan dan pembunuhan 4 warga di Lemban Tongoa, Sigi, Sulteng. Pimpinan TNI saat itu segera membentuk dan mengirim Koopsgabus TNI untuk mengejar dan menangkap 11 DPO teroris kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora.
Efektif mulai awal Januari 2021 Pasukan Koopsgabsus TNI mengawali tugas di daerah operasi pedalaman hutan dan pegunungan Poso, Parimo, dan Sigi Sulteng. Mereka beroperasi secara terkoordinasi dengan Satgas Madago Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koopsgabsus TNI terdiri dari satuan elite Kopassus, Marinir, dan Paskhas merupakan tim kecil dengan daya gempur tinggi serta memiliki daya jelajah tinggi. Mereka sanggup bermanuver di berbagai medan, cuaca yang sangat ekstrem untuk mengejar dan menyergap titik persembunyian 11 DPO teroris Poso.
Tim Analis Koopsgabsus di Poso, Kolonel Inf Henri Mahyudi, menjelaskan kelompok Ali Kalora berhasil dikepung pertama kali oleh Tim Chandraca 5 Koopsgabsus dan Satgas Madago Raya di hutan Taunca pada 2 Februari 2021. Namun kelompok Ali Kalora berhasil meloloskan diri sesaat sebelum tim gabungan TNI-Polri tiba.
Meski kelompok Ali Kalora berhasil meloloskan diri, aparat gabungan TNI-Polri saat itu berhasil menyita berbagai perlengkapan milik Kelompok Ali Kalora tersebut. Perburuan terhadap kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora terus dilakukan secara terkoordinasi oleh semua unsur aparat keamanan yang terlibat di lapangan.
Koopsgabsus Tricakti dan Satgas Madago Raya melalui Tim Chandrasa 2 Koopsgabssus, akhirnya berhasil menyergap dan terlibat kontak tembak dengan kelompok Ali Kalora beserta tiga teroris lainnya di Pegunungan Watumatoto, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir, pada (1/3/2021).
Dua teroris Poso yang tewas dalam penyergapan tersebut, salah satunya, adalah Irul alias Khairul menantu Santoso, pimpinan teroris Poso sebelumnya, dan Alvin alias Samil.
Kelompok Ali Kalora tersebut sempat memberikan perlawanan kepada Tim Chandraca dengan membalas tembakan dan melempar bom rakitan serta bom lontong.
![]() |
Saat penyergapan tersebut Ali Kalora tertembak di kaki, tapi bersama Jaka Ramadan berhasil melarikan diri dengan cara melompat ke jurang memanfaatkan cuaca gelap di hutan lebat dan lokasi TKP yang sangat jauh dari lokasi permukiman masyarakat.
Koopsgabsus TNI bersama Satgas Madago Raya kembali dapat menewaskan 2 DPO teroris Poso, setelah berhari-hari Tim Tricakti 3 Koopsgabssus TNI menaklukkan medan yang berat dan berhasil mengikuti jejak-jejak pelarian kelompok Qatar di wilayah yang sulit dijangkau baik melalui darat maupun udara di wilayah perbukitan pedalaman hutan Tokasa, Tanalanto, Kabupaten Parimo.
Teroris Qatar dan Rukli tewas ditempat dalam operasi senyap yang berlangsung pada Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 WITA (11/7/2021).
Qatar, yang dikenal sadis, adalah eksekutor utama teroris Poso. Dia dipanggil Amir atau pimpinan dalam jaringan kelompok teroris Poso tersebut. Hal ini terungkap dalam sejumlah dokumen yang berhasil dibongkar dan dianalisis Tim Analis Koopsgabsus.
Selama ini Qatar dan Ali Kalora berpisah karena ada ketidakcocokan dan pertentangan di antara dua pemimpin teroris tersebut.
Enam hari pascapenyergapan Tokasa (17/7/2021), aparat keamanan TNI Polri Satgas Madago Raya berhasil menyergap dan menembak mati satu teroris Abu Alim yang sebelumnya sempat melarikan diri dari sergapan Tim Tricakti 3 dengan cara loncat ke lembah memanfaatkan cuaca gelap dan hutan lebat, penyergapan terhadap Abu Alim terjadi di daerah Batutiga, Torue, Parimo.
Melalui operasi yang terintegrasi secara terus-menerus pada Sabtu (18/7/2021), pasukan TNI dan Polri Satgas Madago Raya, yakni Tim Sogili, kembali berhasil menewaskan 2 teroris Poso di perkebunan dekat dengan perkampungan Dusun Astina, Balinggi, Parimo. Hasil identifikasi korban tewas adalah Ali Kalora dan Jaka Ramadan.
Periode Januari sampai pertengahan September 2021, operasi perburuan yang digelar tersebut telah berhasil melumpuhkan 7 DPO teroris MIT Poso, termasuk tokohnya, yakni Qatar dan Ali Kalora.
Dikonfirmasi terpisah lewat telepon, Pangkoopsgabsus Tricakti Mayjen TNI Richard TH Tampubolon hanya menjawab singkat terkait hal ini. Dia menyatakan saat ini tinggal empat DPO teroris yang tersisa.
"Mohon dukungan doa buat semua prajurit yang terus agresif dan bekerja keras di lapangan, agar segera dapat menumpas sisa empat DPO Teroris lainnya," kata Mayjen Richard, yang juga menjabat Dankoopssus TNI.
Simak juga video 'KKB Papua Serang Nakes, Pimpinan DPR: Sengaja Pancing Perhatian Dunia':