Polisi menindaklanjuti keributan antara petugas sekuriti dan warga kompleks di Kembangan, Jakarta Barat. Para anggota satpam yang terlibat dalam keributan itu diperiksa polisi.
"16 (satpam diperiksa). Iya kita bawa, kita mintai keterangan kita mau tahu apa yang terjadi," Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono, saat dimintai konfirmasi, Selasa (21/9/2021).
Joko menyebut peristiwa itu terjadi pada Senin (20/9) siang. Joko menjelaskan peristiwa terjadi ketika warga kompleks hendak memasukkan pot-pot tanaman ke dalam rumahnya, namun ditahan oleh satpam dan terjadi saling dorong di antara mereka.
"(Warga dihalang satpam) iya dihalangin mau naro tanaman dia bawa tanaman ke rumah, dihalangin, sampai dorong-dorongan sampai ribut," jelas Joko.
Joko mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Joko menduga ada permasalahan internal antara warga adn satpam setempat.
"Mungkin (sebelumnya ada) masalah internal pengurusan lingkungan tapi sedang kita dalamin," sambungnya.
Video Viral di Medsos
Sebelumnya video yang menunjukkan keributan di kompleks perumahan di Kembangan, Jakarta Barat, viral di media sosial. Keributan itu terjadi antara puluhan petugas satpam dan warga kompleks tersebut.
Dalam video tersebut terlihat satu unit mobil pikap berisi tanaman dikelilingi oleh puluhan satpam dan beberapa warga. Terdengar juga teriakan-teriakan warga dalam video tersebut.
"Kamu tahu nggak, kamu ngehina aku?," teriak wanita dalam video tersebut.
Terlihat juga terlibat dorong-dorongan antara warga dengan satpam. Seorang wanita yang teriak tadi juga turut melemparkan pot-pot tanaman yang ada di mobil pikap ke depan pagar rumah.
"Ini pencurian nih namanya nih pengurus bawa mobil sendiri nih," teriaknya lagi.
Dalam narasi video disebutkan awalnya pedagang tanaman hias datang mengirimkan tanaman hias ke rumah warga. Namun mereka dihadang sekuriti setempat.
"Jadi ada salah satu warga mengirimkan barang berupa tanaman hias, tiba-tiba dihadang oleh sekuriti kurang-lebih 20 orang melarang menurunkan tanaman ke rumah warga tersebut dan mobil tanamannya diambil alih karena tidak mengasih uang keamanan," tuturnya.
(mea/mea)