Jakarta - 'Republik BBM' telah menjadi acara favorit di Indosiar. Tapi, ada isu yang mengejutkan penyelenggaranya: "Republik BBM harus ditutup, karena telah mendiskreditkan pemerintah." Kini, penyelenggara masih menunggu konfirmasi yang jelas.Isu santer tentang perintah penutupan acara 'Republik BBM' ini santer beredar lewat SMS dan dari mulut ke mulut. 'Republik BBM' merupakan acara semi
talkshow yang sarat sindiran yang diselenggarakan oleh Indosiar dan Asosiasi Pascasarjana Komunikasi Universitas Indonesia (UI) yang disiarkan secara
live setiap hari Senin pukul 22.00 WIB.Effendi Gazali, pakar komunikasi yang menjadi penanggung jawab dari Asosiasi Pascasarjana Komunikasi UI saat dihubungi
detikcom, Sabtu (8/4/2006) pukul 15.50 WIB, mengaku sudah mendengar informasi itu. Dia mengaku mendapat informasi itu dari para koleganya dan juga SMS."Saya mendengar informasi bahwa direktur Indosiar telah menginstruksikan kepada produsernya untuk tidak siaran Senin besok," kata Effendi. Namun, Effendi belum bisa mengonfirmasi kebenaran informasi ini kepada direktur Indosiar dan juga produser.Menurut dia, saat ini direktur Indosiar masih berada di Singapura. "Saya juga belum bisa menghubungi produser, karena ini hari libur," ungkap pengamat yang juga selalu tampil di acara 'Republik BBM' ini.SMS yang beredar memang cukup panas dan mengejutkan. SMS itu bertuliskan,
"Jumat (7 April) malam, Wapres JK panggil 7 pemilik TV, dg arahan: acara Republik BBM diskreditkan pemerintah & thus hrs DITUTUP".Lantas apakah isi SMS itu benar? Belum tentu. Sebab, informasi mengenai hal ini masih simpang siur. Effendi juga diberitahu salah seorang temannya bahwa sebenarnya dalam pertemuan Wapres dengan para pemilik TV itu tidak dibahas tentang 'Republik BBM', sehingga barangkali hal ini disampaikan secara pribadi.Selain itu, Effendi juga sudah dihubungi oleh Mukhlis Hasyim, salah seorang staf JK di Istana Wapres. "Pak Mukhlis tadi telepon saya dan membantah informasi ini. Pak Mukhlis mengatakan bahwa Wapres tidak pernah membicarakan itu, bahkan melarangnya. Tidak pernah, tidak pernah," kata Effendi. Effendi juga sudah mengirim SMS kepada koleganya yang kini menjadi juru bicara Presiden SBY, Andi Mallarangeng. "Tapi, Andi mengaku belum tahu," terang Effendi.Karena informasi ini masih simpang siur, penyelenggara masih menunggu konfirmasi tentang kebenaran informasi ini. "Sekarang sedang dicari tahu, siapa yang
ngomong dan siapa yang mendengarkannya. Kami semua perlu menunggu kepastian apakah Senin bisa tayang atau tidak," ujar dia. Meski begitu, kata Effendi, persiapan acara 'Republik BBM' untuk siaran Senin 10 April mendatang tetap berlangsung, meski agak terganggu. "Persiapan tetap jalan, tapi kami jadinya lebih banyak membicarakan rumor," aku Effendi. Promo acara ini juga tetap berjalan seperti biasa.Rencananya, pada Senin nanti, Republik BBM akan membawa tema "Bagaimana Mengantisipasi Negara Tetangga yang Usil." Tema ini menyindir tentang usilnya Australia yang telah memberikan visa izin tinggal sementara bagi 42 warga Papua pencari suaka. Namun, nantinya dalam acara itu, nama Australia akan diganti dengan 'Austriki'.Sejumlah pihak juga sudah dihubungi untuk meramaikan siaran Republik BBM Senin nanti. Antara lain, Republik BBM akan menghadirkan Panglima Perang Republik BBM Narji (pelawak) dan Wakil Panglima Perang Republik BBM Anya Dwinov (artis), dan pengamat politik dari CSIS J Kristiadi.Acara Republik BBM Senin nanti juga tetap akan menghadirkan Presiden BBM Taufik Savalas (pelawak), Wakil Presiden BBM Ucup Kelik (pelawak), Sekretaris Kabinet Republik BBM yang juga bertindak sebagai moderator Denny Chandra (pelawak/MC), dan Penasihat Presiden BBM Effendi Gazali (pengamat komunikasi UI), serta mahasiswa. BBM dalam acara ini merupakan kepanjangan 'Benar-benar Mabok'.Lantas bagaimana bila acara Republik BBM benar-benar dicekal? "Kalau benar, ini merupakan kisah sedih di hari Sabtu. Saya kira ini akan kembali seperti Orde Baru," ungkap dia.Bisa jadi, isu yang beredar ini juga sebagai upaya persaingan dari televisi lain, karena ratingnya makin tinggi. "Memang ada yang bilang begitu," kata dia. Effendi juga membenarkan bahwa acara Republik BBM ini disenangi masyarakat dan bahkan ada rencana untuk memajukan waktu tayangnya pada pukul 21.00 WIB.Selama ini, sejumlah tokoh pernah dihadirkan dalam acara yang penuh satire ini. Antara lain, Amien Rais, Hidayat Nurwahid, Wimar Witoelar, Agung Laksono, Faisal Basri, dan Andi Mallarangeng.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini