Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan sampai saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan pandemi COVID-19 yang dampak ke masyarakat. Akibat pandemi, banyak masyarakat terganggu kesehatannya bahkan meninggal dunia, juga melumpuhkan perekonomian.
Selain itu, banyak perusahaan tutup dan terpaksa merumahkan karyawannya yang menimbulkan banyak pengangguran.
"Faktanya, pandemi ini ternyata tidak main-main, dan pemerintah saya lihat sejauh ini sangat baik sekali usahanya dalam menghadapi masalah ini dan itu mesti diapresiasi," kata Rerie dalam keterangannya, Sabtu (18/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat hadir secara virtual dalam acara 'Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan: Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika', Rerie menuturkan selain upaya pemerintah bersama jajarannya dalam melawan pandemi, ada satu lagi upaya yang mesti dilakukan masyarakat yakni, dengan memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan.
Hal tersebut diketahui Rerie, saat bersama timnya melakukan jajak pendapat kepada masyarakat pada Juni 2020. Saat itu, sebagai Pimpinan MPR, Rerie ingin mengetahui sampai di mana pengetahuan rakyat seputar COVID-19 ini.
Setelah dianalisa menggunakan metode Word Cloud Analysis, hasilnya adalah pertama, masyarakat ternyata telah memahami betul ancaman pandemi, bukan masalah kesehatan semata. Tapi, juga mengakibatkan menurunnya aktivitas perekonomian yang berujung kepada terancamnya stabilitas nasional.
Kedua, publik menyadari nilai-nilai kebangsaan bisa menjadi tameng yang menjaga bangsa ini dari kehancuran. Ketiga, gotong royong yang merupakan nilai dasar ideologi kebangsaan, saat ini mesti diperkuat untuk menjaga persatuan bangsa.
"Intinya, rakyat Indonesia sudah sangat menyadari betapa berbahayanya pandemi ini dan juga telah mengetahui solusi untuk menghadapinya," ujarnya.
Untuk itu, Rerie, mengajak masyarakat agar mulai utamakan memperkuat semangat solidaritas dan sinergitas dalam upaya memutus rantai penyebaran virus korona.
"Jadikan Konsensus Kebangsaan ( Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) sebagai perekat anak bangsa dalam menghadapi tantangan, sebab telah teruji mengatasi berbagai krisis sejak NKRI mulai berdiri tahun 1945," tandasnya
Hadir dalam acara yang diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat tersebut, tokoh masyarakat Harry Poernomo, Ketua Perkumpulan Keluarga Besar Satpam Temanggung (PKBST) Yohanes Agus Setiyono dan para anggota PKBST serta masyarakat sekitar sebagai peserta.
(prf/ega)