Golkar Soroti Proyek Kapal Selam Nuklir Australia: Harus Dilarang Masuk RI

Golkar Soroti Proyek Kapal Selam Nuklir Australia: Harus Dilarang Masuk RI

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 17 Sep 2021 16:49 WIB
Bobby Adhityo Rizaldi
Bobby Adhityo Rizaldi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Australia memutuskan membangun armada kapal selam bertenaga nuklir. Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menegaskan kapal selam bertenaga nuklir punya Australia itu harus dilarang masuk wilayah Indonesia.

"Ya kita perlu mewaspadainya karena bukan soal alutsista, tapi karena ada ketidakadilan. Negara yang belum mempunyai senjata nuklir dilarang mengembangkannya, tapi negara yang sudah punya dipersilakan menyimpannya, dan ini Australia malah akan membangunnya," kata Bobby kepada wartawan, Jumat (16/9/2021).

Bobby menyebut rencana Australia membangun armada kapal selam bertenaga nuklir tak terlepas dari konflik di Laut China Selatan (LCS). Sikap pemerintah dengan memberikan perhatian khusus terhadap rencana pembangunan armada kapal selam tersebut dianggap sudah tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini memang adalah bagian dari aliansi AS-Australia-Inggris dalam konteks konflik LCS. Walaupun Indonesia tidak berdampak langsung, bila menyangkut adanya senjata nuklir di kawasan, ini perlu perhatian khusus," ujar Ketua DPP Golkar itu.

Kementerian Luar Negeri RI sendiri mencermati dengan hati-hati rencana Australia membangun armada kapal selam bertenaga nuklir. Selain itu, pemerintah dinilai harus memperkuat sistem alutsista di daerah yang berhadapan langsung dengan Australia.

ADVERTISEMENT

"Indonesia bisa menebalkan penempatan sistem alutsista jarak menengah dan jauh di daerah yang berhadapan dengan Australia," imbau Bobby.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Bobby juga menilai pemerintah Indonesia perlu mengkaji penguatan aliansi Amerika Serikat (AS). Anggota DPR dapil Sumatera Selatan II itu mengingatkan stabilitas kawasan juga perlu dijaga.

"Penguatan aliansi AS dengan doktrin Indo-pasifik ini perlu dikaji pemerintah Indonesia agar tetap membuat stabilitas kawasan tetap kondusif. Dan bila memang ada kapal selam nuklir Australia, harus dilarang melintas di wilayah Indonesia," tutur Bobby.

Sebelumnya, Australia memutuskan membangun armada kapal selam bertenaga nuklir dengan bantuan AS dan Inggris menyusul tercapainya kesepakatan aliansi pertahanan baru ketiga negara tersebut. Indonesia prihatin atas keputusan Australia.

"Indonesia mencermati dengan penuh kehati-hatian tentang keputusan pemerintah Australia untuk memiliki kapal selam bertenaga nuklir. Indonesia sangat prihatin atas terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan," kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dikutip Jumat (17/9).

Halaman 2 dari 2
(rfs/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads