Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya membantah isu yang menyebut pesawat Rimbun Air PK-OTW jatuh ditembak teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pemkab Intan Jaya menegaskan pesawat itu jatuh karena cuaca buruk.
"Kami tegaskan bahwa apa yang terjadi pada pesawat Rimbun Air adalah murni kecelakaan dan sementara ini sambil menunggu penelitian lebih lanjut dari pihak berwenang melalui pemeriksaan terhadap kotak hitam (black box), pesawat tersebut mengalami kecelakaan karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi di Bandar Udara Bilogai saat pesawat hendak mendarat," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupatan Intan Jaya Yoakim Mujizau dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Yoakim melanjutkan cuaca ekstrem berupa awan gelap memang sedang terjadi di landasan Bandara Bilogai saat pesawat Rimbun Air hendak mendarat. Selain itu, ada 1 pesawat lain yang tengah parkir di landasan bandara saat pesawat Rimbun Air mau mendarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kondisi itu, pilot memilih putar balik untuk memastikan kondisi pendaratan aman dan tampaknya begitu dia hendak kembali ingin mendarat masih dalam kondisi cuaca gelap, pesawat menabrak gunung dan pohon lalu nyungsep ke tanah sehingga kondisi pesawat saat ditemukan, moncong pesawat tertanam cukup dalam di dalam tanah," kata Yoakim.
"Jadi tidak benar, dan ini kami tegaskan untuk tidak menduga atau bahkan membangun opini liar bahwa pesawat tersebut ditembak oleh TPN-OPM (teroris KKB). Ini sama sekali tidak benar. Kecelakaan pesawat ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan TPN-OPM," lanjutnya.
Yoakim menyebut proses evakuasi pesawat dan 3 orang kru yang meninggal cukup sulit. Sebab, lokasi jatuhnya pesawat hanya bisa ditembus melalui jalur darat.
Tiga kru pesawat dievakuasi dari lokasi kejadian dilakukan oleh masyarakat dengan dibantu aparat gabungan TNI-Polri. Yoakim kembali membantah isu yang menyebut bahwa lokasi jatuhnya pesawat berada di wilayah kekuasaan teroris KKB.
"Tidak benar opini liar yang berkembang seakan-akan proses evakuasi berlangsung dramatis karena daerah jatuhnya pesawat merupakan daerah yang dikuasai TPN-OPM. Ini semua tidak benar. Justru masyarakat Bersama TNI-Polri bekerjasama dengan baik atas nama kemanusiaan untuk membantu secara sukarela proses evakuasi ini," jelasnya.
Pesawat Rimbun Air merupakan pesawat yang disewa Pemda Intan Jaya untuk mengangkut bahan bangunan, seperti semen, tripleks, besi, dan juga bahan makanan untuk masyarakat. Bahan bangunan itu dibawa untuk program pembangunan Dinas PU Intan Jaya.
"Maka itu, kami meminta para pihak yang menyebarkan opini-opini liar atau hoaks tersebut untuk stop menyebarkan berita-berita tersebut. Kami tahu, opini-opini tersebut hanya akan menggiring citra yang tidak baik bagi daerah Intan Jaya seakan-akan menjadi daerah konflik yang justru menimbulkan keresahan bagi masyarakat kami. Intan Jaya saat ini dalam kondisi sangat kondusif sehingga kami meminta agar pihak-pihak yang memanfaatkan peristiwa jatuhnya pesawat ini dengan opini sesat agar berhenti menyebarkan hoaks," jelasnya.
"Kami tentu menyampaikan dukacita bagi keluarga korban, yaitu pilot, kopilot, dan satu orang mekanik yang meninggal dunia dalam kecelakaan ini. Pada pagi tadi jenasah mereka sudah diterbangkan ke Timika untuk selanjutnya oleh pihak Rimbun Air diterbangkan ke Jakarta dan Kalimantan," pungkasnya.
Simak juga video 'Tragedi Jatuhnya Pesawat Rimbun Air PK-OTW':