Panglima TNI Imbau Jajarannya Cermati Kesurupan Massal

Panglima TNI Imbau Jajarannya Cermati Kesurupan Massal

- detikNews
Jumat, 07 Apr 2006 15:35 WIB
Surabaya - Kesurupan massal yang heboh bulan lalu menarik perhatian Panglima TNI Marsekal Djoko Soeyanto. Jenderal bintang empat ini meminta jajarannya mencermati insiden itu, setara dengan teror bom.Pesan Djoko ini termuat dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh KSAL Laksamana Slamet Subijanto saat peresmian empat kapal perang TNI AL di Makoarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (7/4/2006).Dalam pesannya, Djoko meminta seluruh jajaran TNI mewaspadai kemungkinan adanya skenario besar yang merongrong kedaulatan NKRI. Berbagai isu yang patut diwaspadai adalah pemberian suaka 42 orang warga Papua oleh Australia serta pasca pemecatan tentara Timor Leste."Kejadian lainnya yang perlu dicermati adalah teror bom, termasuk kesurupan massal yang dialami siswi di sejumlah daerah di Tanah Air akhir-akhir ini. Saya meminta persoalan yang terjadi ini disikapi secara akurat," demikian pesan tertulis Panglima TNI.Seperti diberitakan, nyaris tiada hari tanpa kesurupan yang terjadi di Indonesia pada Maret lalu. Selain buruh pabrik, korban kerasukan adalah para pelajar. Bahkan ada siswa sekolah yang tiga hari berturut-turut dihampiri 'makhluk halus' sehingga menganggu jalannya proses belajar mengajar.Perketat PerbatasanSementara, pasca peristiwa berdarah Abepura yang memakan korban tewas empat anggota Polri dan satu anggota TNI AU itu, TNI AL akan meningkatkan penjagaan di wilayah perbatasan untuk menghindari adanya warga Papua yang menyeberang ke negeri tetangga.Sebagaia langkah ansitipasi, KSAL merencanakan menambah jumlah kapal yang beroperasi di perbatasan. Langkah ini bercermin dengan perginya 42 orang Papua yang meminta suaka politik ke Australia yang perginya melalui jalur laut.Menurut KSAL, selain sudah terdapat 3 KRI disiagakan di perbatasan, juga masih ada 2 kapal lagi yang siaga di Sorong dan Kupang. "Kita akan melakukan pengawasan di perbatasan. Kapal-kapal TNI AL sudah siaga di sana. Termasuk meningkatkan frekuensi patroli," jelas KSAL.Sementara, empat kapal yang diresmikan oleh KSAL adalah KRI Karang Pilang-981 yang sebelumnya digunakan sebagai Kapal Feri Cepat (KFC) Aambulu, KRI Karang Banteng-983 bekas KFC Serayu, KRI Karang Galang-984 (KFC Cisadane) dan KRI Karang Unaran-985 yang sebelumnya KFC Barito.Foto:Kepanikan akibat kesurupan di Surabaya bulan lalu (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads