Emerson mendapatkan keluhan warga soal ujian dalam pembuatan SIM baru di Satpas SIM. Ujian teori dalam tes pembuatan SIM juga dinilai tidak masuk akal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Praktik pungli dan percaloan juga terjadi dalam urusan pembuatan dan perpanjangan SIM di Satpas. Warga juga mengeluhkan ujian teori yang tidak transparan dan ujian praktik perolehan SIM yang dinilai tidak masuk akal," terang Emerson.
Hasil Survei: 75% Pemohon SIM Suap
Karena sulitnya prosedur dalam perolehan SIM itu, menurut Emerson, warga akan memilih suap atau cara-cara yang di luar prosedur. Ia juga menyebutkan adanya hasil survei.
"Akibat sulitnya prosedur mendapatkan SIM, survei sederhana menunjukkan bahwa 3 dari 4 warga Indonesia (75 persen)-baik sengaja atau terpaksa-memperoleh SIM dengan cara yang tidak wajar (membayar lebih dari seharusnya, menyuap petugas, ,tidak mengikuti prosedur secara benar)," paparnya.
Dalam surat terbuka itu, Emerson kemudian meminta Jokowi membenahi kantor Samsat dan Satpas.
"Oleh karenanya, kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membnenahi Samsat dan Satpas secara extraordinary dan tidak dengan cara biasa-biasa yang telah terbukti gagal. Bapak Presiden bisa perintahkan Menko Polhukam dan Kapolri untuk bereskan masalah ini secara permanen sehingga tidak terjadi di kemudian hari," tuturnya.
detikcom telah menghubungi Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo terkait surat terbuka Emerson Yuntho ini. Namun hingga berita ini dimuat belum ada tanggapan.
(mea/fjp)