Tambah Lagi Kader PDIP Lapor ke Polda, Kini Soal Hoax 'Megawati Koma'

Round-Up

Tambah Lagi Kader PDIP Lapor ke Polda, Kini Soal Hoax 'Megawati Koma'

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 06:37 WIB
Jakarta -

Berita bohong atau hoax terkait kondisi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri direspons oleh sejumlah kader. Secara serempak, kader-kader PDIP baik di Jakarta maupun di beberapa daerah lain melaporkan penyebar hoax terkait Megawati itu ke polisi.

Terbaru, DPD PDIP DKI Jakarta melaporkan Hersubeno Arief ke Polda Metro Jaya. Hersubeno Arief dinilai telah menyebarkan hoax 'Megawati koma'.

Pelaporan tersebut dilayangkan oleh Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, ke Polda Metro Jaya pada Rabu (15/9) kemarin. Dalam laporan bernomor: LP/B/4565/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA itu, Hersubeno Arief dilaporkan atas dugaan pelanggaran tindak pidana Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 1 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Pasal 15 atau 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kami keberatan itu bahwa terlapor ini menyampaikan bahwa 'Ibu Megawati Soekarnoputri terbaring koma di ICU RSPP. Ada pesan WhatsApp dokter valid 1.000 persen'. Itu kami keberatan di situ makanya kita laporkan," ujar Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Ronny Talapessy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

ADVERTISEMENT


Pernyataan Hersubeno Arief Dinilai Berbahaya

Menurut Ronny, pernyataan Hersubeno Arief itu dinilai cenderung fitnah dan berbahaya. Pasalnya, terlapor membawa nama dokter saat menyampaikan pernyataan tersebut.

"Buat kami, ini sangat berbahaya karena yang disampaikan oleh saudara terlapor bahwa dia mendapatkan informasi dari seorang dokter yang menyebutkan bahwa 1.000 persen valid Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri sakit. Oleh sebab itu, karena ini sangat berbahaya, ini bisa menimbulkan hal-hal tidak baik," terang Ronny.

Sejumlah bukti telah diserahkan Ronny kepada polisi terkait laporannya. Bukti-bukti itu mulai dari bukti transkrip pernyataan Hersubeno Arief hingga tangkapan layar pemberitaan di media sosial.

"Kami siapkan bukti transkrip dari beberapa media online kemudian juga ada video yang dimasukkan ke dalam flashdisk dan menyiapkan beberapa saksi," ungkap Ronny.

Kader PDIP Merasa Resah

Ronny mengatakan pihaknya merasa perlu melaporkan Hersubeno Arief atas penyebaran informasi hoax tersebut. Menurutnya, pernyataan Hersubeno Arief sudah meresahkan kader PDIP Perjuangan dan masyarakat umum lainnya.

"Kenapa kita laporkan, karena ini meresahkan kader PDIP dan masyarakat umum yang mencintai Ibu Megawati. Jadi kami prinsipnya tidak bisa membiarkan informasi hoax ini beredar di masyarakat, sehingga kami melaporkan ke kepolisian," ujarnya.


Baca di halaman selanjutnya, tanggapan Hersubeno Arief atas laporan PDIP DKI

Tanggapan Hersubeno Arief


Hersubeno Arief tidak banyak berkomentar soal pelaporan PDIP DKI itu. Ia menyatakan bahwa konten dirinya soal 'Megawati koma' di kanal YouTube-nya itu adalah sebuah produk jurnalistik.

"Ini produk jurnalistik. Silakan ke Pemred ya," kata Hersubeno Arief saat dihubungi wartawan, Rabu (15/9).

Hersubeno kemudian meminta wartawan untuk menghubungi pemimpin redaksi yang bersangkutan.

"Anda sudah nonton belum konten saya? Kalau belum, silakan nonton dulu ya. Setelah itu Anda kontak Pemred FNN Bang Rahon,"


Pernyataan Hersubeno di Kanal Youtube


Pernyataan Hersubeno Arief itu ditayangkan di akun Youtube pribadinya 'Hersubeno Arief Point' yang bertajuk 'KETUM PDIP MEGAWATI DIKABARKAN KOMA DAN DIRAWAT DI RSPP'. Video itu diunggah pada 9 September 2021. Dan hingga saat ini video tersebut masih bisa diakses.

Dalam video berdurasi 12 menit itu, awalnya Hersubeno membacakan kembali rumor yang beredar soal kondisi kesehatan Megawati. Menurut Hersubeno Arief, rumor soal kondisi Megawati itu bahkan mengalahkan berita kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.

"Ketua Umum DPP Partai PDIP Megawati Soekarnoputri sejak kemarin, Rabu, 8 September 2021, dirawat di RSPP Jakarta, kondisinya sangat mengkhawatirkan bahkan disebut-sebut sudah koma. Rumor politik ini menjadi berita paling hot di media sosial, bahkan di sejumlah media massa. Beritanya bahkan mengalahkan berita yang sekarang menjadi sorotan dunia internasional, yakni kebakaran Lapas Tangerang yang mengakibatkan 41 napi tewas dan puluhan lainnya luka-luka," ujar Hersubeno mengawali pernyataannya di kanal YouTube, seperti dilihat detikcom, Rabu (15/9).

Namun Hersubeno menegaskan belum ada kepastian soal rumor tersebut. Terlebih, tidak adanya pernyataan pasti dari fungsionaris PDIP saat itu.

"Sampai sejauh ini belum ada kepastian apakah Megawati Soekarnoputri benar-benar sakit dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sejumlah pengurus pusat PDIP, DPP PDIP membantah kabar tersebu, namun sebagian menolak berkomentar dan juga mengaku bingung dan mereka meminta menanyakan langsung ke Sekjen DPP PDIP Hasto.

Baca lebih lengkap di halaman selanjutnya


Ngaku Terima Kabar dari Dokter

Menurut Hersubeno, sikap ragu-ragu fungsionaris PDIP itu membuat rumor semakin kencang. Ia lalu mengaku menerima WhatsApp dari temannya seorang dokter yang mengabarinya soal kondisi Megawati.

"Sikap mendua, ragu-ragu dan ketidakyakinan pada fungsionaris PDIP ini membuat rumor itu semakin kencang. Seorang teman dokter bahkan sempat mengirimkan WA ke saya bunyinya begini: Megawati koma. Di ICU RSPP. Valid 1.000 persen. Nah, kalau ada teman seorang dokter yang mengirim berita seperti ini, saya jadi rada-rada yakin, walaupun sebagai media saya harus melakukan verifikasi," kata Hersubeno sambil membacakan kembali WA dari teman dokter itu.

Dalam video tersebut, Hersubeno juga membacakan kembali sejumlah artikel di beberapa media massa yang memberitakan soal informasi yang beredar soal Megawati tersebut. Setelah membacakan beberapa artikel yang memuat tanggapan dari beberapa politikus PDIP itu, Hersubeno menyatakan bahwa kabar tersebut masih sebatas rumor.

"Jadi bagaimana sebetulnya status kesehatan Megawati Soekarnoputri ini? Sampai sekarang kita menyebutnya masih rumor ya, belum past benar, tapi juga belum pasti tidak benar. Sumber internal PDIP sendiri kan seperti yang tadi dihubungi sejumlah media tidak bisa memastikan kebenarannya. Sebagian ragu-ragu atau bingung seperti Aria Bima, tapi ada yang sangat yakin bahkan meyakinkan itu hoax," jelasnya.

Menganalisis Tanggapan Kader PDIP

Di video itu, Hersubeno Arief juga melontarkan analisisnya soal kabar simpang siur 'Megawati Soekarnoputri koma' dan jawaban bimbang dari sejumlah pengurus PDIP. Dia membeberkan tiga poin kemungkinan dari 'kabar burung' tersebut.

"Ada beberapa kemungkinan dari berita itu. Pertama, yang sekadar menjawab sehat dan hoax itu sendiri tidak pasti atau mencoba menutup-nutupi faktanya. Kedua seperti Aria Bima yang mengaku bingung atau bingung menjawab. Karena walaupun tahu tapi dia tidak boleh menjawab. Kemungkinan ketiga yaitu memilih aman yang melempar persoalannya ke Sekjen," ujar Hersubeno.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads