Tragis Nasib Nakes di Papua Jadi Korban Aksi Bengis KKB Teroris

Round-Up

Tragis Nasib Nakes di Papua Jadi Korban Aksi Bengis KKB Teroris

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 05:32 WIB
Teroris KKB menyerang TNI-Polri hingga membakar fasilitas umum seperti SD hingga puskesmas di Kabupaten Pegunungan Bintang. Seorang mantri dilaporkan hilang. (Dok Polda Papua)
Foto: Teroris KKB menyerang TNI-Polri hingga membakar fasilitas umum seperti SD hingga puskesmas di Kabupaten Pegunungan Bintang. Seorang mantri dilaporkan hilang. (Dok Polda Papua)
Pegunungan Bintang -

Sejumlah fasilitas umum, termasuk puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dibakar teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB). Aksi bengis teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) melukai sejumlah nakes di Papua.

Peristiwa itu didalangi KKB pimpinan Lamek Tablo. Insiden itu terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Bangunan yang dibakar di antaranya puskesmas, kantor kas bank, hingga bangunan sekolah dasar. Selain itu, ada sejumlah rumah warga yang dibakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada lima orang tenaga kesehatan yang terluka akibat aksi bengis KKB. Awalnya kelima tenaga kesehatan itu dilaporkan hilang. Namun akhirnya ditemukan dalam kondisi luka-luka.

"Seorang mantri kesehatan dilaporkan belum ditemukan sampai saat ini," ujar Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).

ADVERTISEMENT

Dari lima tenaga kesehatan itu, empat orang merupakan perawat dan seorang dokter. Kamal menjelaskan, para korban yang terluka sudah dalam perawatan medis. Petugas gabungan TNI-Polri masih mencari satu nakes yang hilang.

Selang sehari kemudian, Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan jumlah nakes yang bertugas di Puskesmas Kiwirok ada 11 orang, dimana 8 orang berhasil diamankan di Pos TNI Kiwirok saat insiden pembakaran terjadi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan video 'BNPT: Serangan Terorisme di PON Papua Suatu Keniscayaan':

[Gambas:Video 20detik]



Namun, dia menuturkan masih ada tiga orang tenaga kesehatan nasibnya belum diketahui.

"Memang benar ada laporan dari Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 403/WP yang saat ini bertugas di Kiwirok, tiga (nakes) belum diketahui keberadaannya," kata Brigjen Izak di Jayapura, Selasa (14/9/2021).

Tiga orang tenaga kesehatan yang hilang itu ialah Kristina Sampe Tonapa (perempuan 32 tahun), Gabriela Mai Lani (perempuan 22 tahun), dan Geral Sukoi (laki-laki 28 tahun). Ketiganya diduga melarikan diri ke pegunungan saat teroris KKB Papua membakar puskesmas dan fasilitas rumah dinas mereka pada Senin (13/9) lalu.

"Saat kejadian itu, mereka mencoba menyelamatkan diri, kita akan memperhitungkan keadaan taktis, medan untuk lakukan pencarian, karena sangat rawan di sana," ungkap Brigjen Izak.

Dari delapan nakes yang diselamatkan, tiga orang di antaranya mengalami luka-luka seperti luka memar di wajah dan luka tusuk di kemaluan dan paha kanan.

Saat ini aparat gabungan TNI-Polri masih mengejar teroris KKB yang melarikan diri usai melakukan aksi pembakaran. Teroris KKB yang melakukan pembakaran dan penyerangan nakes ini dipimpin Lamek Taplo.

"Target pengejaran kita hancurkan mereka, karena sudah nyata-nyata mereka menghambat pembangunan dengan membakar gedung pemerintah dan bank daerah di Kiwirok," tegasnya.

"Untuk memajukan Papua kita butuh generasi Papua yang cerdas, tapi mereka bakar sekolah. Kita butuh kesehatan, tapi mereka bakar fasilitas di sana. Maka tak ada kata lain, kelompok teroris Lamek Taplo kita kejar dan tumpas mereka," pungkasnya.

Simak selengkapnya Polda Papua bentuk tim khusus tumpas KKB.

Polda Papua juga membentuk dua tim khusus untuk memburu para KKB tersebut. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan Polda Papua saat ini telah mengirim Tim Khusus ke Distrik Kiwirok Pegunungan Bintang.

Mereka dikirim untuk melakukan penanganan terkait dengan terjadinya tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh KKB.

"Tim yang sudah kita kirim ada 2 Tim dan sudah berangkat ke Pegunungan Bintang, nanti akan disusul 2 Peleton Brimob dari Polda Papua untuk melakukan pengejaran terhadap Kelompok KKB itu," ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).

Fakhiri menyayangkan kasus yang terjadi, yakni tindakan KKB menyasar tenaga kesehatan dan para guru, padahal tenaga kesehatan dan para guru ditugaskan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Papua dan memberikan pendidikan bagi generasi anak-anak Papua.

Dalam perburuan KKB, Fakhiri meminta tim melakukan tindakan secara soft dan tepat sasaran. Dia mengingatkan jangan sampai personel menjadi korban dari KKB tersebut.

"Saya minta kepada personel yang ditugaskan ke sana untuk tidak terpancing, karena bila terpancing dari tindakan KKB ini dapat menimbulkan korban jiwa dari personel sendiri, sehingga nantinya malah akan menambah kekuatan mereka dengan merebut senpi dari personel," jelasnya.

Halaman 2 dari 3
(idn/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads