"Sebelum diberikan oleh pelaku, hand sanitizer ini dicicip dulu seteguk, untuk memastikan rasanya tak jauh berbeda dengan miras Cap Tikus (oplosan), dan juga memastikan reaksi setelah meminum akan menimbulkan sakit perut," kata Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).
HK awalnya memberikan 1 botol berukuran 1,5 liter miras hand sanitizer kepada anak-anak punk yang menjadi rekannya. Miras itu habis diminum para korban pada Jumat (10/9) siang lalu.
Melihat korban biasa saja setelah menenggak 1 botol miras hand sanitizer, pada malamnya HK kembali memberikan 2 botol miras hand sanitizer itu kepada rekan-rekanya.
"Pesta miras yang kedua kalinya mereka minum di pinggir sungai, pelaku sendiri sempat di ajak untuk minum bersama, tetapi saat di pinggir sungai pelaku beralasan sibuk memancing," ungkapnya.
Pesta miras hand sanitizer oleh para korban terus berlanjut hingga Sabtu (11/9) malam. Saat itu HK kembali memberikan 2 botol miras hand sanitizer kepada para korban yang tengah berkumpul di sebuah rumah kos.
"Di malam inilah para korban meninggal dunia usai menghabiskan dua botol hand sanitizer, awalnya 2 orang, yakni ST (18) dan AG (17), kemudian besoknya disusul PU (20) yang meninggal di rumah sakit," bebernya.
Selain itu, dua korban lainnya, RZ (20) dan AI (15), meninggal dunia pada Senin (13/9) di rumah sakit, sedangkan dua korban lainnya selamat, namun masih menjalani perawatan intensif.
Akibat kejadian itu, HK langsung ditangkap pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan. Polisi juga menyita barang bukti berupa sisa hand sanitizer yang berada di dalam botol air mineral 1 liter yang diminum para korban, satu gelas plastik air mineral dan sisa hand sanitizer dalam jeriken 5 liter yang ia peroleh dari tempat ia bekerja.
Kepada polisi, HK mengaku kesal karena anak-anak punk itu kerap memalak dirinya.
"Pelaku kesal uang hasil kerjanya sering diminta sama para korban untuk membeli alkohol," jelas
AKBP Anggoro mengungkapkan, HK memang merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Berau, sehingga dia satu-satunya yang memiliki penghasilan di antara teman-temannya yang merupakan anak punk. Hal ini membuat anak-anak punk tersebut kerap memalak HK.
"Jadi kalau pelaku ini nggak kasih uang, oleh para korban diancam akan dimusuhi dan tidak dibolehkan nongkrong bersama mereka," ucapnya.
HK yang sakit hati karena kerap dipalak lantas sakit hati, sehingga muncul niat untuk memberikan miras dioplos hand sanitizer kepada teman-temannya itu. Dia lalu mengambil 1 jeriken hand sanitizer dari perusahaan tempatnya bekerja.
Lihat juga video 'Video Anak Punk Diusir dari Kereta, Ini Kata PT KAI':
[Gambas:Video 20detik] (nvl/idh)