Kondisi badan sungai
Before: tertutup sampah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
2 September, detikcom Do Your Magic mengunjungi Kali Busa ini. Tumpukan sampah luar biasa berjejal di sungai, mulai dari jembatan sampai mundur 200 meter ke selatan.
Sampah terdiri dari pelbagai macam benda, mulai dari limbah rumah tangga, sampah plastik, hingga kotoran hewan juga ada. Kondisi badan sungai tidak terlihat karena tertutupi oleh sampah.
"Sudah ada dari lima bulan yang lalu, nggak ada yang urus, mungkin dananya lagi dialihkan ke COVID," kata Herman saat ditemui detikcom.
After: terlihat lagi
![]() |
14 September, badan sungai sudah tak lagi tertutupi oleh sampah. Permukaan air sudah terlihat lagi setelah hampir setengah tahun tertutupi sampah.
Meski pada pagi hari hujan sempat mengguyur, namun aliran di Kali Busa tidak tersumbat. Air bisa mengalir tanpa gangguan. Entah apa jadinya bila pengangkutan sampah belum selesai saat hujan tiba. Sampah bisa menyumbat aliran air, dan beruntung itu tidak terjadi.
Kondisi udara
Before: bau
![]() |
2 September, saat sampah masih mengular 200 meter di aliran Kali Busa, kondisi udara di lingkungan ini tidak baik. Bau terasa menyengat dari arah sungai.
Aroma dari campuran banyak jenis sampah membuat udara di tengah sawah ini menjadi tidak segar. Keruan saja bau, soalnya ada banyak jenis limbah yang menumpuk di sini dan tidak bisa melewati jembatan sempit yang sudah ambles mengganjal sampah.
After: netral
![]() |
14 September, detikcom mengunjungi kembali lokasi ini. Sampah sudah tidak menutupi badan sungai meski masih ada sampah-sampah di bantaran kali.
Meski begitu, udara di sekitar Kali Busa ini sudah menjadi netral. Tak ada lagi bau menyengat yang memaksa orang tutup hidung seperti kondisi 2 September.
Kekhawatiran banjir
Before: warga khawatir
![]() |
2 September, sejumlah warga sekitar Kali Busa di Desa Satriamekar menyampaikan harapan agar sampah-sampah itu segera diangkut dari sungai. Selain sampah itu mengganggu aliran irigasi ke sawah mereka, sampah itu juga bisa bikin banjir. Warga khawatir.
"Saya takut kalau banjir. Soalnya, kalau kali ini tersumbat, desa di sini kemungkinan kebanjiran," kata warga bernama Ratih (43) kepada detikcom di lokasi, Kamis (2/9).
Banjir sebenarnya sudah terjadi meski tidak sampai permukiman. Banjir terjadi di sawah karena aliran air mampet dan meluap ke sawah warga. Ini dituturkan warga bernama Jiman (61) di lokasi saat itu.
After: warga tak lagi khawatir
![]() |
14 September, kondisi badan sungai sudah bebas dari 'selimut' sampah. Sampah sudah diangkut ke TPA Burangkeng. Warga tak lagi khawatir kebanjiran bila hujan deras mengguyur. Bahkan saat itu, hujan deras baru saja turun. Air lancar mengalir di Kali Busa.
"Aliran ke sawah juga lancar," ujar salah seorang warga bernama Suritno di lokasi.
(dnu/aik)