Belakangan ini beredar info hoaks yang menarasikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meninggal dunia. Ramai-ramai mereka yang dicatut namanya melaporkan ke polisi.
Siapa saja mereka? Simak rangkumannya.
Anggota DPR RI Henry Yosodiningrat
Anggota DPR RI, Henry Yosodiningrat menyebut video hoax Megawati Soekarnoputri meninggal dunia yang catut dirinya adalah video lama. Video pernyataan dukacitanya itu diambil saat dirinya melayat adik Taufiq Kiemas (suami Megawati), Nazaruddin Kiemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal gambar dan suara saya itu adalah rekaman gambar dan suara saya pada tahun 2019 saat wafatnya Bapak Nazarudin Kiemas, politikus senior PDI Perjuangan (adik kandung Alm. Bapak Taufiq Kiemas)," tutur Henry Yosodiningrat kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).
Henry merasa namanya dicemarkan dan difitnah oleh tayangan yang viral di akun YouTube dan juga TikTok tersebut. Oleh sebab itu Henry Yosodiningrat menempuh jalur hukum.
"Secara resmi saya telah melaporkan pemilik akun Youtube 'Mahakarya Cendana' dan pemilik akun TikTok Jatim070881 yang telah memfitnah saya dan menyebarkan berita bohong," ujar Henry Yosodiningrat sebelumnya.
Laporannya teregister dalam Tanda Bukti Laporan (TBL) bernomor: LP/B/4518/IX/SPKT/Polda Metro Jaya, tanggal 13 September 2021. Dalam laporan tersebut, Henry Yosodiningrat melaporkan pemilik akun YouTube dan TikTok dengan Pasal 27 ayat (3) Juncto Pasal 45 ayat (3) UU RI No.19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU RI No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
![]() |
"Dengan cara membuat video rekayasa seolah-olah saya membenarkan rumor tentang wafatnya Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP Partai PDI Perjuangan," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) itu.
Selanjutnya PMI DKI juga melaporkan penyebar hoaks tersebut, simak selengkapnya
Saksikan video 'Polda Metro Teliti Laporan Henry Yosodiningrat soal Hoax Megawati Wafat':
PMI DKI
Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta resmi melaporkan pembuat hoax flyer ucapan dukacita bergambarkan sosok mirip Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke Polda Metro Jaya. Dalam rilis resmi mereka, akun media sosial yang dimaksud adalah Instagram Reels @_genocide.anon3 yang mengunggah ucapan dukacita tersebut pada 9 September 2021.
"Kami melaporkan berita bohong, fitnah, dan atau hoax yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dengan beredarnya flyer ucapan dukacita yang merupakan desain resmi PMI DKI Jakarta terdapat gambar mirip tokoh nasional," ujar Sekretaris Pengurus PMI DKI Jakarta Arief Rachman dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).
Menurut Arief, beredarnya flyer atau pamflet tersebut sangat merugikan PMI DKI Jakarta sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan dan menjunjung tinggi kenetralan.
Laporan didaftarkan dengan kelengkapan bukti-bukti berupa screenshot gambar, kronologi kejadian, dan bukti lainnya. Laporan atas dasar Pasal 27 ayat 3 dan atau Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Semua komponen PMI DKI Jakarta merasa tercederai dengan perbuatan yang tidak bertanggung jawab itu dan pelaporan ini dilakukan berdasarkan desakan oleh seluruh unsur di PMI DKI Jakarta dari pengurus, pegawai, hingga para relawan," ujar Arief.
PMI DKI Jakarta, sambung Arief, meyakini perlu adanya pelaporan kepada pihak berwajib terkait masalah tersebut. Pasalnya, unggahan flyer hoaks ucapan dukacita ke Megawati tersebar sedemikian rupa dan viral sehingga berpotensi merusak citra PMI secara nasional.
"Jadi, untuk memastikan bahwa tindakan itu tidak benar dan merugikan, Kami perlu mengklarifikasi dengan mengambil langkah hukum," ujar Arief Rachman.
Laporan ketiga yakni PDIP Bali, simak selangkapnya di halaman berikut
PDIP Bali
Seluruh jajaran pengurus PDIP Bali, baik DPD maupun DPC mendatangi polisi guna melaporkan dugaan informasi palsu atau hoax Megawati Soekarnoputri meninggal dunia. Pengurus DPD melapor ke Polda Bali, sementara jajaran DPC melapor ke Polres atau Polresta.
"Jadi kedatangan kami ke sini ingin melaporkan masyarakat tentang tindak pidana penyebaran berita bohong terhadap pimpinan kami, (Ketua Umum) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP Bali Tjokorda Gede Agung kepada wartawan di Polda Bali, Selasa (14/9/2021).
Cok Agung mengatakan, pada 9 September terdapat akun Twitter yang pada intinya menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri meninggal dunia. Ia menegaskan bahwa postingan akun tersebut hoax.
"Saya juga ada bukti, kata-katanya sudah jelas. Jadi kalau ada masyarakat yang mau minta bukti kepada saya, saya masih simpan di WA (WhatsApp) saya," jelas Cok Agung.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Ideologi DPD PDIP Bali I Made Suparta mengatakan, kurang lebih ada sebanyak 12 akun yang dilaporkan ke Polda Bali. Pada intinya berbagai akun tersebut mengatakan bahwa Megawati Soekarnoputri meninggal, sakit dan sebagainya.
"Sehingga setelah kami kaji, secara hukum, terkait akun-akun tersebut sudah jelas sekali melanggar ketentuan Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2), Pasal 40 Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2008 tentang ITE, juga ada KUHP pasal 390 dan juga kita sampaikan di sini melanggar Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 41 tahun 1946," kata dia.
PDIP tegaskan kondisi Megawati baik-baik saja, simak di halaman berikut
Megawati Muncul di Tengah Kabar Hoaks
Guna menepis kabar hoax yang beredar, Megawati pun muncul di hadapan publik. Megawati hadir secara virtual di acara Pembukaan ToT Kader Madya PDIP yang disiarkan melalui akun YouTube PDI Perjuangan, Jumat (10/9/2021).
Megawati tampak hadir mengenakan baju merah berkerah hitam. Terlihat kader PDIP lainnya Bambang Wuriyanto atau Bambang Pacul dan Olly Dondokambey mendampingi Megawati. Megawati tampak mengikuti acara secara daring dari rumahnya di Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Kehadiran Megawati lantas disambut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristianto. Hasto menyebut Megawati hadir dalam keadaan sehat walafiat.
Senyum juga terlihat merekah di bibir Megawati. Hasto pun memuji senyum sang ketua umum.
"Ibu tersenyum begitu cantik, memberi semangat ke kita semua," ucap Hasto disambut senyum Megawati.
"Alhamdulillah saya dalam keadaan sehat walafiat, tidak kurang suatu apa pun," kata Megawati.
Tidak lama kemudian, Megawati terlihat menahan tangis. Suaranya sempat terdengar bergetar ketika mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendoakannya.
"Dan terima kasih apa ya, atas perhatiannya dan doanya, ya bagaimana ya, saya sendiri sampai berpikir kok ada saja orang," ucap Megawati sambil menahan tangis.