Pemerintah mengumumkan Provinsi Bali telah turun ke PPKM level 3. Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan mengingatkan disiplin protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan COVID-19.
"Di Bali, orang pakai masker sudah bagus, lebih 95%. Tapi ada perayaan keagamaan yang berlebihan," kata Luhut seperti dalam jumpa pers daring yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/9/2021).
Koordinator PPKM Jawa-Bali ini meminta pemda dan Satgas COVID-19 mengingatkan masyarakat agar tak terjadi klaster penularan Corona.
"Hendaknya dikontrol supaya pesertanya tidak terlalu banyak yang bisa menimbulkan klaster baru," ucap dia.
Luhut mengumumkan, per pekan ini Provinsi Bali menerapkan PPKM level 3. Dia mengatakan hal ini keberhasilan kerja sama semua pihak.
"Pada PPKM minggu lalu, pemerintah akhirnya berhasil menurunkan Provinsi Bali ke level 3 sehingga dari 11 kota/kabupaten level 4, minggu ini berkurang jadi 3 saja," ucap dia.
Pantai Pangandaran Ramai Pengunjung
Soal lemahnya prokes, Luhut juga menyoroti daerah lain. Dia menyebut terjadi peningkatan mobilitas yang cukup masif di lokasi wisata seperti Pantai Pangandaran di Jawa Barat (Jabar).
Dia mengatakan banyak warga Bandung Raya dan Jabodetabek yang mendatangi Pantai Pangandaran. Dia meminta Satgas COVID-19 dan pemda mengambil tindakan agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 lagi.
"Okupansi hotel di Pangandaran hampir penuh. Hal ini bertentangan dengan ketentuan soal aturan kapasitas," ucap dia.
Dia mengatakan penurunan level PPKM dapat dilakukan lebih cepat. Namun dia mengingatkan masyarakat agar tidak euforia sehingga lalai terhadap prokes dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
Peningkatan Kasus di Jateng
Luhut juga mengingatkan soal bahaya virus Corona varian Delta yang berbahaya. Dia menyebut sudah terjadi peningkatan kasus di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng).
"Perlu kewaspadaan kita semua karena terjadi peningkatan kasus konfirmasi dan kematian di beberapa wilayah Jateng seperti Sukoharjo dan Tegal, dan Kabupaten Semarang. Ini early warning juga buat kita. Harus hati-hati jangan kembali sebelum 15 Juli," ungkapnya.
Luhut juga mengatakan PPKM di Jawa-Bali akan terus dilakukan selama pandemi Corona masih terjadi.
"Pemerintah akan terus memberlakukan PPKM di seluruh wilayah Jawa-Bali. Dilakukan evaluasi tiap minggu. PPKM alat kita memonitor ini, karena kalau dilepas, tidak dikendalikan bisa ada gelombang lagi. Kita lihat pengalaman di negara lain," bebernya.
(jbr/tor)