Vaksin CoronaVac dan Sinovac Sama atau Beda? Simak Penjelasannya

Vaksin CoronaVac dan Sinovac Sama atau Beda? Simak Penjelasannya

Tim detikcom - detikNews
Senin, 13 Sep 2021 15:25 WIB
Vaksin CoronaVac dan Sinovac Sama atau Beda? Simak Penjelasannya
Vaksin CoronaVac dan Sinovac Sama atau Beda? Simak Penjelasannya (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Vaksin CoronaVac dan Sinovac masih ditanyakan masyarakat Indonesia karena keduanya sama-sama disuntikkan dalam program vaksinasi COVID-19. Apakah keduanya merupakan vaksin yang sama atau berbeda? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa Itu Vaksin Coronavac dan Sinovac?

Melansir dari situs indonesiabaik.id yang dikelola Kominfo, vaksin CoronaVac sebenarnya juga merupakan vaksin Sinovac. Perbedaannya adalah di kemasannya. Diketahui memang ada 3 kemasan vaksin COVID-19 dari Sinovac yang berbeda-beda, yaitu:

  1. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, Sinovac melakukan uji klinis vaksin ketiga bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjajaran. Dalam uji klinis itu, vaksin dikemas dengan nama SARS-CoV-2 Vaccine. Vaksin dikemas dalam prefilled syrenge (pfs) isi 1 dosis, kemudian 1 pfs dikemas dalam 1 dus sekunder.
  2. Vaksin yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi adalah vaksin jadi yang diproduksi langsung dari Sinovac. Vaksin ini sudah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM dan dikemas dengan nama CoronaVac. Vaksin dikemas dalam dus berisi 40 vial (tutup oranye/jingga) di mana per vial ukurannya 2 ml dan berisi 1 dosis.
  3. Pada Januari lalu, Sinovac juga mengirimkan 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk (bahan baku) untuk diolah menjadi vaksin jadi dan didistribusikan oleh PT Bio Farma. Vaksin ini dikemas dengan nama Vaksin COVID-19 (COVID-19 Vaccine). Vaksin dikemas dalam kemasan dus sekunder berisi 10 vial ukuran 5 ml, di mana setiap vial berisi vaksin 10 dosis (tutup vial berwarna dark navy).

"Vaksin produksi Bio Farma diberi nama vaksin COVID-19 dengan nomor EUA2102907543A1. Vaksin ini memiliki bentuk sediaan berisi 10 dosis 5ml per vial. Dilengkapi barcode untuk tracking dan mencegah pemalsuan," kata Kepala BPOM, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP dikutip dari situs Satgas COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai vaksin yang ada di Indonesia, mulai CoronaVac, Moderna, hingga Pfizer dipastikan aman oleh pemerintah. Hal ini lantaran seluruh vaksin sudah melalui kajian dari BPOM dan sudah mendapatkan EUA.

Mengenal Vaksin CoronaVac dan Sinovac

Vaksin CoronaVac dan Sinovac terdiri dari tipe vaksin whole virus yang memanfaatkan virus SARS-CoV-2 nonaktif. Karena sudah nonaktif, virus ini sudah tak dapat menginfeksi tubuh manusia dan bahkan mendorong terbentuknya imun dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

Vaksin ini juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 11 Januari 2021 lalu. Vaksin jenis ini akan disuntikkan dalam dua kali dosis vaksin.

Dalam uji klinis di Bandung, vaksin Sinovac memiliki efikasi mencapai 65,3 persen. Di negara lain, efikasi vaksin serupa lebih besar, yaitu di Turki mencapai 91,25 persen dan Brasil mencapai 78 persen.

Sementara itu, imunogenisitas atau kemampuan membentuk antobodi untuk membunuh dan menetralkan virus dari vaksin Coronavac ini didapatkan data antibodi sampai 3 bulan setelah penyuntikan. Hasilnya imunogenesitas sebesar 99,23 persen.

Pada 8 Januari lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Coronavac dan Sinovac. Dalam rapat komisi fatwa disepakati vaksin tersebut suci dan halal.

Jarak vaksin 1 ke vaksin 2 adalah 28 hari, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.

Lihat juga video '500 Ribu Dosis Vaksin Janssen Sekali Suntik Tiba di RI':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya data soal vaksin CoronaVac dan Sinovac di Indonesia. Simak ulasannya di halaman berikut ini.

Vaksin Coronavac dan Sinovac

Setelah mengetahui penjelasan soal vaksin CoronaVac dan Sinovac, perlu juga diketahui soal jumlah total vaksin yang kini diterima Indonesia. Diketahui pada 6 September lalu, Indonesia kembali menerima 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac. Kedatangan vaksin diterima di Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Vaksin yang diterima merupakan tahap ke-50. Kini total vaksin Sinovac yang sudah tiba sebanyak 33 juta dosis dalam bentuk jadi dan 153,9 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Selain itu, Indonesia juga telah mengamankan vaksin AstraZeneca sebanyak 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, serta Sinopharm 8,25 juta dosis.

"Secara keseluruhan Indonesia telah kedatangan sebesar 225,4 juta dosis vaksin dari berbagai merk, baik berbentuk bulk maupun vaksin jadi," kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads