Gubsu Edy Geram Data Corona 4 Daerah di Sumut Kacau Balau

Gubsu Edy Geram Data Corona 4 Daerah di Sumut Kacau Balau

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 11:17 WIB
Edy Rahmayadi (tengah)-(Ahmad Arfah-detikcom)
Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi geram gara-gara data Corona atau COVID-19 di empat daerah kacau balau. Ada selisih besar data yang dilaporkan dengan kondisi nyata kasus Corona di empat daerah itu.

"Kita empat yang kacau ini, empat kabupaten/kota kacau. Medan, Sibolga, Madina, dengan Siantar, kacau ini," kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Jumat (10/9/2021).

Edy mengatakan banyak data ganda terkait kasus Corona di empat wilayah itu. Menurutnya, banyak daerah lain yang kacau, tapi tak separah empat wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang lain tidak kacau, tapi ada perselisihan. Tapi limitnya masih di bawah, tidak mendongkrak. Kalau ini yakin kita lakukan dengan benar, kita tidak segitu ini. Kenapa sampai 400 ini, kalau saya teliti dobel," tuturnya.

Dia menduga kesalahan terjadi saat proses input data. Edy mengatakan ada dua kemungkinan penyebab masalah data, yakni petugas yang gagap teknologi alias gaptek dan kendala sinyal internet.

ADVERTISEMENT

"Sekali lagi, kita gaptek, tidak terlalu jago. Atau daerah kita itu sinyalnya timbul-tenggelam. Karena IT itu perlu sinyal," ujarnya.

Edy Rahmayadi kemudian memberikan contoh data Corona di Madina. Di Madina, kata Edy, data yang masuk menunjukkan ada 76 pasien Corona yang meninggal, padahal yang benar enam orang.

"Ini ada contoh ini, Bupati Mandailing Natal, mertuanya dengan adik istrinya dinyatakan meninggal. Dibilang 'masih hidup ini, Pak, mertuanya'. Jadi siapa yang membuat ini meninggal?" tutur Edy.

"Begitu sampai di sana, dia 76 yang meninggal dalam seminggu, padahal cuma enam yang meninggal dalam seminggu. Makanya dia masuk dalam level 4," tambahnya.

Edy mengatakan segera memperbaiki hal ini. Dia meminta Kadis Kesehatan Sumut yang baru dilantik, drg Ismail Lubis, yang membenahi persoalan ini.

"Segera kita perbaiki, nanti Kepala Dinas Kesehatan (yang memperbaiki)," jelas Edy.

Simak juga video 'Kemenkes Temukan 2.300 Varian Delta di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads