KPK Dalami Eks Sekdis PUTR Cari Nurdin-Keliling Bawa Duit Suap Rp 2,5 M

Sidang Suap Nurdin Abdullah

KPK Dalami Eks Sekdis PUTR Cari Nurdin-Keliling Bawa Duit Suap Rp 2,5 M

Hermawan Mappiwali - detikNews
Kamis, 09 Sep 2021 17:46 WIB
Sidang suap Nurdin Abdullah. (Hermawan/detikcom)
Sidang suap Nurdin Abdullah. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Mantan Sekdis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Edy Rahmat terungkap berkeliling membawa duit suap Rp 2,5 miliar ke kawasan wisata Lego-lego, Makassar. Edy berkeliling usai sebelumnya sempat menanyakan keberadaan Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah yang disebut oleh sopirnya ada di kawasan Lego-lego.

Aksi Edy berkeliling membawa duit suap tersebut terungkap setelah sopir Edy, Irfandi, menjadi saksi kasus suap terdakwa Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Negeri Makassar, Kamis (9/9/2021). Irfandi mengungkapkan Edy mulai berkeliling usai menerima uang suap Rp 2,5 miliar dari kontraktor Agung Sucipto alias Anggu di Taman Macan, Makassar, pada Jumat, 26 Februari lalu.

"Setelah Pak Edy (terima duit suap Rp 2,5 M) naik ke mobil, dia bilang dahului mobilnya Pak Anggu," ucap Irfandi di persidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa KPK Zaenal Abidin lalu menanyakan ke mana Edy Rahmat dan Irfandi usai koper berisi duit suap itu diterima. Saat itulah Irfandi mengaku diperintah Edy Rahmat agar ke depan Pelabuhan Soekarno Hatta, Jalan Nusantara, Makassar.

"Saya sempat antar Pak Edy ke sekitar pelabuhan," kata Irfandi.

ADVERTISEMENT

Menurut Irfandi, Edy Rahmat turun dari mobil saat tiba di depan pelabuhan. Di sana sudah ada mobil jenis HR-V yang menunggu dan Edy pun segera naik ke mobil tersebut.

Selanjutnya, Edy juga kembali menelepon Irfandi agar mengikuti mobil HR-V tersebut memutar ke kawasan Lego-lego.

"Iya sempat Pak, sempat mengarahkan mutar ke Lego-lego. Sama HRV itu ke Lego-lego, betul. Mutar, cuma mutar. Mobil nggak sempat singgah, cuma mutar doang, cuma satu kali, tapi jalannya pelan sekali," ungkap Irfandi.

Setelah berkeliling ke Lego-lego, lanjut Irfandi, mobil HR-V yang ditumpangi Edy Rahmat itu berjalan hingga ke depan Masjid Terapung Pantai Losari dan Irfandi pun mengikuti dari belakang. Selanjutnya Edy turun dari mobil HR-V tersebut kemudian kembali naik ke mobil yang dikemudikan Irfandi. Irfandi juga mengaku tidak mengetahui siapa orang yang berada di mobil HR-V tersebut.

"Bahwasanya saya diminta mengikuti mobil HR-V. Mutar-mutar ke Pantai Losari. Sampai tiba-tiba mobil tinggal depan Masjid Terapung. Setelah itu, kami pulang ke rumah Dinas Pak Edy di Hertasning," ungkap Irfandi.

Edy Terungkap Sempat Cari-cari Nurdin Abdullah Usai Terima Duit Suap

Pada persidangan pekan lalu, Kamis (2/9), Edy Rahmat terungkap sempat mencari-cari Nurdin Abdullah setelah menerima duit suap dari Agung Sucipto pada Jumat (26/2) lalu. Pada saat itu, yakni pukul 21.13 Wita, Edy menelepon ke sopir pribadi Nurdin Abdullah, Husain. Kepada Husain, Edy menanyakan posisi Nurdin Abdullah.

"Di mana ki Pak Uceng, mana Bapak?" tanya Edy Rahmat melalui rekaman sambungan telepon yang disadap KPK diperdengarkan di persidangan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Selanjutnya, Uceng menjawab dia dan Nurdin Abdullah sedang berada di kawasan wisata Lego-lego. "Di sini, di Lego-lego," katanya.

Selanjutnya Edy menanyakan lagi keberadaan Nurdin Abdullah. "Ada Bapak di situ?" tanya Edy lagi.

Sementara itu, pada sidang hari ini, sopir Edy Rahmat mengungkap dia dan Edy mulai ke Lego-lego pada pukul 22.00 Wita atau kurang dari sejam sejak Edy menelepon mencari-cari Nurdin Abdullah.

"Ke Lego-lego jam berapa?" tanya jaksa. Pertanyaan ini lalu dijawab Irfandi, "Mungkin jam 10 malam," ungkapnya.

Irfandi Ngaku Tak Pernah Dengar Nama Nurdin Abdullah Saat Bersama Edy Rahmat

Setelah memberi kesaksian, Irfandi juga dicerca sejumlah pertanyaan dari kuasa hukum Nurdin Abdullah, Irwan. Dia bertanya apakah Irfandi pernah mendengar nama Nurdin Abdullah dibawa-bawa saat Edy menerima suap malam itu.

"Selama Saudara bersama dengan Pak Edy, apakah pernah dengar nama Pak Nurdin disebut?" tanya Irwan.

Selanjutnya Edy mengaku tidak pernah mendengar nama Nurdin Abdullah dibawa-bawa. "Tidak pernah, Pak," katanya.

Irfandi juga mengaku tidak pernah mendengar Edy Rahmat menelepon selama perjalanan ke Lego-lego. Termasuk tidak pernah mendengar Edy menelepon Nurdin Abdullah.

"Saya tidak tahu, semenjak saya sama dia tidak menelepon Pak, tidak tahu kalau saat saya turun pernah atau gimana," kata Irfandi.

Jaksa Singgung Edy Terima Suap-Keliling ke Lego-lego sebagai Rangkaian Fakta

Sementara itu, jaksa KPK Zaenal Abidin menilai perbuatan menerima suap oleh Edy Rahmat lalu menelepon mencari-cari Nurdin Abdullah yang pada malam itu disebut berada di Lego-lego, hingga fakta Edy berkeliling di Lego-lego usai menerima duit suap, sebagai fakta yang bersesuaian.

Zaenal tak ingin lebih tendensius menyebut uang suap yang dibawa Edy Rahmat akan diserahkan ke Nurdin Abdullah pada malam itu. Namun di satu sisi dia mengaku bahwa penerimaan suap oleh Edy dan keliling di Lego-lego saling terhubung.

"Itu rangkaian petunjuk bahwasanya ada persesuaian antara keterangan saksi dengan saksi lainnya kemudian didukung oleh alat bukti petunjuk berupa percakapan komunikasi yang kita tunjukkan minggu lalu. Jadi nyambung, ada persesuaian pada saat bersamaan NA (Nurdin Abdullah) juga ke sana," pungkas Zaenal.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads